KOMPAS.com — Pemilihan
warna pada logo, dekorasi perusahaan, dan sebagainya menyimpan kekuatan tersendiri.
Tanpa kita sadari, warna-warna tertentu bisa menjadi magnet tersendiri bagi
pengunjung. Kelompok warna, secara umum, terbagi dua, yakni warna dingin dan
warna hangat.
Warna-warna hangat antara lain merah, jingga, dan
kuning, sementara warna-warna dingin adalah abu-abu, biru muda, dan sebagainya.
Memilih warna yang tepat penting saat Anda mendesain kantor, toko, situs, atau
materi pemasaran lainnya.
Ternyata, pemilihan warna punya pengaruh dalam
menarik atau menjauhkan pelanggan. Alasannya, warna bisa memberikan semacam
pengalaman tersendiri dan mengekalkan impresi perusahaan Anda di ingatan
pelanggan. Pantone, lembaga yang bekerja di bidang pewarnaan, mengesahkan turquoise sebagai
warna tahun ini. Warna terang dipercaya menenangkan sekaligus memberi semangat
yang akan membantu suasana hati lebih baik, terlebih tahun ini banyak yang
mengalami masalah di sektor ekonomi.
Warna yang Anda pilih sebagai identitas perusahaan
Anda mencerminkan bisnis Anda. Jadi, sebaiknya Anda pilih hal itu dengan benar
agar pesan yang ingin disampaikan tercapai. Contohnya, eBay, situs jual beli,
menggunakan warna-warna primer terang pada huruf-hurufnya dan hal ini memberi
pesan bahwa tempatnya menarik dikunjungi untuk beraktivitas di dalamnya.
Kebalikannya, jika Anda ingin menawarkan kedamaian, misal, Anda pemilik spa,
tentu Anda harus memilih warna-warna yang kalem dan menenangkan.
Contoh lainnya, jika Anda perhatikan, ada
perbedaan tone warna
pada tempat makan cepat saji dengan toko kopi. Restoran cepat saji umumnya
menggunakan warna-warna hangat, seperti merah dan jingga, karena studi
mengatakan, warna-warna ini mendorong orang untuk makan dengan cepat. Sementara
itu, warna yang pucat, seperti di salah satu toko kopi kenamaan, membuat orang
betah berlama-lama di sana.
Warna pun berdampak pada fungsionalitas seseorang.
Warna tak hanya menarik perhatian, tetapi juga membantu untuk pembaca atau
pengunjung membaca pada papan nama, iklan, materi pemasaran, dan situs.
David Ogilvy, pakar periklanan ternama, mengatakan
bahwa warna gelap sebagai dasar dan font logo
berwarna kontras akan membantu. Misal, tulisannya berwarna putih, sementara
latar belakangnya berwarna hitam. Menurutnya, menggunakan lebih dari empat
warna dalam sebuah situs sudah tergolong mengganggu pandangan.
Jika mengingat bahwa saat ini sudah banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh para pemula di bidang bisnis, maka warna yang
tepat bisa dengan mudahnya terbengkalai dan tak terpikirkan. Namun, jika
mengingat bahwa warna bisa memengaruhi kesuksesan dan cara pandang pengunjung
terhadap perusahaannya, maka ada baiknya menyisihkan sedikit waktu untuk
memikirkannya.
Netral: Putih, abu-abu, beige, dan coklat
Warna-warna netral sering kali digunakan sebagai
warna latar (putih sering kali diartikan sebagai kesucian dan kesegaran) dan
umumnya memiliki pengaruh positif.
Warna hangat: Merah, oranye,
kuning, dan ungu
Warna-warna ini mendengungkan dan menstimulasi
sistem saraf. Hal ini juga menarik perhatian. Kuning dan jingga sering kali diartikan sebagai "sesuatu
yang seru", warna yang ceria. Sementara itu, merah mengartikan kekuatan
dan kendali.
Warna dingin: Biru, violet, dan hijau
Warna semacam ini sering kali ditemukan di tempat spa dan
lingkungan yang menenangkan. Warna-warna dingin mencerminkan kondisi yang kalem
dan ketenangan.
0 komentar:
Posting Komentar