Ombak Bono

Melihat orang berselancar di pantai itu hal yang biasa tapi melihat orang berselancar di arus sungai itu luar biasa.

Catatan sedih BJ. habibie

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung.

Jembatan Megah di Siak

Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di Ibu Kota Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang membentang diatas Sungai Siak.

Sukarno Putra Sang Fajar

SUKARNO sesosok Presiden pertama indonesia, yang menguncang dunia, kepribadiannya dan tata cara bahasanya, menandakan beliau adalah sangpemimpin.

Istana Sayap

ISTANA SAYAP awalnya dibangun oleh Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886 – 1892 M). Sebelum bangunan itu selesai.

Rabu, 20 Maret 2013

Penyimpangan Dana CSR


ORANG Indonesia sepertinya belum siap mental untuk melihat duit lewat. Bahkan dana untuk membantu masyarakat kecil dalam berbagai program Tanggung Jawab Sosial Perusahan (CSR) pun disikat.  Inilah yang kemudian memunculkan kasus korupsi dana CSR (Corporate Social Responsibility).  Dana yang berasal dari perusahaan yang seharusnya diperuntukan bagi pemberdayaan masyarakat, justru disunat dan dibagi sana sini sesuka hati. Kasus terakhir adalah penyimpangan dana CSR dari PT Aneka Tambang (Antam) yang menyeret Petinggi  Universitas Jend Sudirman sebagai pihak pelaksana program. Sebelumnya beberapa oknum Pemkot Palembang juga digelandang ke pengadilan karena diduga  memotong dana CSR dari PT Pusri. Selebihnya, masih banyak kemungkinan dana CSR dari perusahan perusahaan yang jumlahnya triliunan rupiah ini telah mengalir tidak tepat sasaran. Kasus-kasus terpendam ini, sebentar lagi akan banyak diungkap.

Pertanyaannya menjadi banyak : apakah kesalahan penggunaan dana CSR itu tindak pidana korupsi?, Apa saja komponen biaya dalam penggunaan dana CSR yang diperbolehkan? Siapa yang berhak mengalokasikan dan mengawasi dana CSR tersebut? Adakah lembaga khusus yang punya otoritas tentang program CSR  dan seterusnya.

Program CSR yang secara konseptual diharapkan adanya kepedulian dari perusahaan untuk ikut serta mengatasi persoalan sosial, akhirnya justru banyak menimbulkan persoalan. Pertama, Sejak kelahirannya, isu mengenai kewajiban CSR di Indonesia telah membawa masalah. Kewajiban melaksanakan CSR bagi perusahaan perusahaan yang diatur dalam UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan UU No 40 Tahun 2007 (UUPT) tentang Perseroan Terbatas tidak bisa diterapkan secara sederhana. Belum lagi klausula tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diatur dalam UU No 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang secara substantif sama dengan Program CSR.

Mengenai besaran biayanya, dalam UUPM tidak disebutkan secara jelas jumlah dan sumbernya. Dalam UUPT  dana CSR wajib dianggarkan berdasarkan kepatutan dan kewajaran. Sedangkan dalam  UUBUMN yang dijelaskan melalui Peraturan Menteri Negara BUMN No Per-05/MBU/2007 (Per.Men PKBL) mengatur dana PKBL sebesar 4% keuntungan bersih. Kesimpangsiuran aturan tersebut sangat potensial melahirkan konflik maupun untuk disalahgunakan. Saat ini masih banyak perusahan yang bingung dalam menentukan besaran dana CSR. Akhirnya,  perusahaan hanya mengira-ira saja. Kepatutan dan kewajaran yang dijadikan dasar adalah dari kebiasaan praktik sebelumnya.

Khusus bagi PT BUMN hal ini juga masalah berat. Karena secara norma akuntasi, dana PKBL yang bersumber dari keuntungan tidak sama dengan dana CSR yang bersumber dari anggaran, walaupun substansi praktiknya sama yaitu pemberdayaan masyarakat. Dalam pertemuan dengan beberapa PT BUMN mereka tetap melaksanakan keduanya dalam mekanisme yang berbeda. Tentunya dengan keluhan yang panjang. CSR akhinya menjadi beban biaya dan tambahan  pekerjaan bagi mereka.

Kedua, dalam pelaksanaan program CSR, tentunya dibutuhkan biaya operasional yang harus disediakan. UUPM dan UUPT tidak mengatur biaya operasional dengan jelas. Sedangkan Per.Men PKBL, telah jelas menyebutkan. Bahwa untuk program kemitraan yang bersifat pelatihan dan pendampingan maksimal dana operasionalnya 20%, sedangkan untuk Bina Lingkungan yang sifatnya donasi, besarnya 5% untuk biaya operasional. Tetapi berapa besar biaya operasional untuk CSR tidak ada aturan yang baku. Oleh karena itu, sebaiknya pelaksanaan program CSR, baik yang dilakukan oleh perusahaan sendiri atau bekerjasama dengan pihak ketiga (bisa saja Perguruan Tinggi atau LSM) besarnya mengacu Per.Men PKBL.

Yang perlu dicatat dengan tinta merah bahwa: (1) dana CSR tidak boleh dipungut atau dikelola  pemerintah. Karena pada prinsipnya ini adalah dana perusahaan untuk masyarakat. Pemerintah tidak punya dasar untuk pelaporan pertanggungjawaban dana CSR.  Pemerintah hanya boleh mengarahkan program CSR agar bersinergi dengan program pemerintah, (2) Penggunaan dana CSR selain untuk program dan biaya operasional bisa dikategorikan tindak pidana, karena mengambil hak milik masyarakat. Dan Jika itu dilakukan oleh/untuk pejabat pemerintah, maka masuk kategori korupsi.

(Dr Mukti Fajar ND. Dosen Fakultas Hukum dan Kepala LP3M UMY)

Sabtu, 02 Maret 2013

Di satu negara,perbedaan wilayah bisa membuat harga segelas kopi Starbucks berbeda

Jakarta - Di manapun racikan latte Starbucks mungkin sama saja. Namun, kekuatan mata uang dan ketersediaan bahan baku di 61 negara tempat Starbucks beroperasi bisa berbeda sangat jauh. Negara mana yang kopi Starbucksnya paling mahal?

Di satu negara saja, perbedaan wilayah bisa membuat harga segelas kopi Starbucks berbeda, apalagi jika berbeda negara. Wall Street Journal membandingkan harga segelas latte Starbucks ukuran grande (473 ml) di 29 kota di dunia, sudah termasuk pajak.

Konversi mata uang ke dollar AS berdasarkan kurs per 20 Februari 2013. Dari situ, Detikfood mengonversi lagi ke Rupiah agar lebih mudah dibandingkan, dengan kurs Rp 9.677 per 1 dollar AS. Inilah daftarnya, mulai dari yang termurah hingga yang termahal:

1. New Delhi, India: $2,80 (Rp 27.095)
2. Mexico City, Meksiko: $3,22 (Rp 31.159)
3. San Fransisco, Amerika Serikat: $3,55 (Rp 34.353)
4. Detroit, Amerika Serikat: $3,55 (Rp 34.353)
5. London, Inggris: $3,81 (Rp 36.869)
6. Atlanta, Amerika Serikat: $3,83 (Rp 37.062)
7. Hong Kong: $3,87 (Rp 37.449)
8. Istanbul, Turki: $3,92 (Rp 37.933)
9. Lisbon, Portugal: $4,05 (Rp 39.191)
10. Toronto, Kanada: $4,08 (Rp 39.482)
11. Buenos Aires, Argentina: $4,18 (Rp 40.449)
12. Sao Paulo, Brazil: $4,23 (Rp 40.933)
13. New York, Amerika Serikat: $4,30 (Rp 41.611)
14. Dublin, Irlandia: $4,38 (Rp 42.385)
15. Tokyo, Jepang: $4,49 (Rp 43.449)
16. Wellington, Selandia Baru: $4,51 (Rp 43.643)
17. Seoul, Korea Selatan: $4,54 (Rp 43.933)
18. Madrid, Spanyol: $4,65 (Rp 44.998)
19. Beijing: $4,81 (Rp 46.546)
20. Sydney, Australia: $4,82 (Rp 46.643)
21. Paris, Perancis: $5,18 (Rp 50.126)
22. Frankfurt, Jerman: $5,53 (Rp 53.513)
23. Brussels, Belgia: $5,65 (Rp 54.675)
24. Athena, Yunani: $5,84 (Rp 56.513)
25. Helsinki, Finlandia: $6,38 (Rp 61.739)
26. Zurich, Swiss: $7,12 (Rp 68.900)
27. Moskow, Rusia: $7,27 (Rp 70.351)
28. Stockholm, Swedia: $7,40 (Rp 71.609)
29. Oslo, Norwegia: $9,83 (Rp 95.124)

Setelah melihat daftar di atas, segelas grande latte di Starbucks Jakarta yang dijual dengan harga sekitar Rp 40.000 ($4,13) jadi relatif murah, bukan?


sumber

Nasib Rupiah di kancah perang mata uang global


“The dollar is our currency, but it’s your problem”






Kalimat di atas diucapkan John Connally, Menteri Keuangan AS pada tahun 1971, menanggapi banyaknya negara yang khawatir akan dampak depresiasi dollar terhadap fundamental ekonomi masing-masing.

Connally yang pada tahun 1963 terluka parah karena berada di mobil yang sama saat Presiden Kennedy terbunuh kurang-lebih menghadapi persoalan yang mirip dengan yang dihadapi Timothy Geithner akhir-akhir ini.

Ketika itu, AS harus menaikkan pagu utang dan defisit anggaran masing-masing sebesar US$50 milyar dan US$40 milyar. Neraca pembayaran dan neraca perdagangan AS sedang berdarah-darah. Buruknya situasi ekonomi juga menyebabkan pemerintah AS harus mengambil alih kewajiban (bail-out) perusahaaan senjatanya, Lockheed Martin yang diambang kebangkrutan.

Ujung-ujungnya, beliau pun menganjurkan Presiden Nixon untuk mengakhiri sistem Bretton Woods/kuasi standar emas (bank-bank sentral negara lain bisa menukarkan tiap US$1 yang dimilikinya dengan 35 ons emas) yang berlaku sejak 1934. Peristiwa yang sering disebut sebagai Nixon Shock ini menandai jatuhnya kepercayaan pemegang dollar AS terhadap kemampuan pemerintah AS dalam menanggulangi persoalan tripple-deficit yang dialaminya (defisit neraca pembayaran, defisit neraca perdagangan dan defisit fiskal).

Mulai saat itu, Bank sentral AS (FED) tidak berkewajiban lagi untuk mengaitkan nilai mata uang-nya dengan emas. FED berhak untuk mencetak berapa pun uang yang diinginkannya. Alhasil, sektor riil pun terekspos pada risiko fluktuasi nilai tukar mata uang, dimana gejolaknya sudah memicu krisis di banyak negara.

Rentetan peristiwa di atas menunjukkan betapa pentingnya kebijakan macro dan microprudential terhadap kepercayaan pasar. Sejauh ini, persoalan tripple deficit di negara-negara maju hanya coba diatasi dengan  aksi cetak uang. Jika kebijakan eksperimental di atas tak berhasil, saya khawatir tatanan arsitektur finansial global akan kembali dipaksa untuk berubah radikal, sama seperti yang pernah terjadi tahun 1971.


Open-ended quantitative easing

Sejak krisis ekonomi 2008, bank-bank sentral dunia terus menggelontorkan likuiditas ke pasar keuangan. Di samping Jepang yang terus menggelontorkan stimulus, Bank Sentral Eropa (ECB) sudah mengumumkan rencana pembelian obligasi pemerintah negara-negara Eropa di pasar sekunder secara tak terbatas (Outright Monetary Transactions).

FED sendiri sudah mencetak $2 triliun uang baru (quantitative easing/QE) sejak 2008. Pada QE1 (Nov 2008 – Mar 2010), FED menggelontorkan $1,42 triliun, sementara pada QE2 (Nov 2010 – Jun 2011), likuiditas mengalir hingga $600 milyar. Mulai Sep 2012, FED melakukan QE sebesar $40 milyar/bulan yang sifatnya open-ended (durasi waktu dan besaran stimulus fleksibel tergantung perkembangan ekonomi).

Sejauh ini, kucuran likuiditas ini belum banyak berpengaruh ke sektor riil. Pengaruh dari QE open-ended terhadap pasar modal maupun harga komoditas sejauh ini, menurut pendapat saya masih sebatas sentimen.
Investor tampaknya masih menunggu efektifitas kebijakan otoritas moneter tersebut, termasuk mencermati perkembangan ekonomi Eropa dan resolusi isu fiscal cliff AS. Isu fiscal cliff AS (berakhirnya potongan pajak yang berlaku sejak era Bush) patut diwaspadai. Jika tak ada kesepakatan di parlemen, ekonomi AS dikhawatirkan akan kembali resesi, dimana pertumbuhan diperkirakan kembali melemah ke level -1,5% – -0,5% pada tahun 2013.

Selain itu, tak seperti saat QE1 dan QE2 diluncurkan, kini permintaan riil terutama dari China cenderung masih lemah. Aktivitas manufaktur China berjalan lamban, tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) China yang terus berada di zona kontraksi sejak Nov 2011. Lesunya sektor riil mendorong pemerintah China merevisi target pertumbuhan ekonominya tahun 2012 menjadi hanya sebesar 7,5%.

Sebagai catatan, China hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7-7,5% dalam Rencana Pembangunan 2011-2015 (China’s 12th Five-Year Plan). Level pertumbuhan tersebut dianggap sudah dapat menyerap pertumbuhan angkatan kerja baru. Ke depan, China tampaknya akan berupaya mengurangi ketergantungan terhadap ekspor dan belanja modal, seraya mendorong peningkatan peran konsumsi domestik.

Dalam jangka pendek, harapan pasar kini tertuju pada realisasi stimulus infrastruktur China. Pemerintah China memang sudah mengumumkan rencana pembangunan proyek-proyek infrastruktur senilai 1 triliun yuan (US$157 milyar). Namun, implementasi dari kebijakan stimulus infrastruktur tersebut kemungkinan baru akan dilaksanakan setelah pergantian pimpinan China akhir tahun ini.


Misalokasi sumber daya

Kebijakan moneter longgar di negara-negara maju dapat memberi efek samping dan risiko tersendiri bagi negara-negara emerging markets, termasuk Indonesia. Limpahan likuiditas tersebut jika tak terkelola dengan baik dapat mendorong terjadinya misalokasi sumber daya.
Kelas-kelas aset tertentu seperti komoditas, saham dan terutama properti bisa mengalami gelembung harga. Ini tentunya dapat membahayakan fundamental ekonomi negara-negara bersangkutan dan potensial meningkatkan risiko sistemik.

Kondisi ini sebenarnya pernah juga terjadi dua dekade yang lalu sebelum krisis ekonomi Asia 1997. Setelah gelembung harga properti di Jepang pecah, suku bunga kebijakan bank sentral Jepang terus diturunkan dari 6% di 1990 ke 1,75% pada 1992-1994. Pada periode yang sama FED juga menerapkan kebijakan suku bunga rendah di kisaran 3%.

Kebijakan easy money policy di negara-negara maju ini menimbulkan spillover effect berupa ekspansi kredit besar-besaran di negara-negara macan Asia dan booming di pasar properti. Ujung-ujungnya, pasar properti di Thailand pun mengalami crash pada pertengahan 1997 dan dampaknya kemudian menyebar via transmisi pasar finansial ke negara-negara Asia lainnya.

Sejauh ini, penyaluran kredit di Indonesia memang belum dalam tren yang membahayakan. Hingga Q3-2012, rasio kredit terhadap PDB Indonesia tercatat sebesar 31,6%, naik sedikit dari 26,4% pada tahun 2008 saat terjadi krisis global. Rasio ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita. Contohnya, rasio kredit/PDB Malaysia sejak 2008 sudah naik dari 97,6% menjadi 117,3% pada Q3-2012, sementara rasio kredit/PDB Thailand naik dari 81,1% menjadi 95,3%. Kenaikan yang paling drastis dialami Singapura yang pada periode yang sama rasionya naik dari 116,5% menjadi 140,6%.


Kebijakan nilai tukar

Gejolak ekonomi eksternal seperti dijelaskan di atas dan kuatnya tekanan pada neraca transaksi berjalan tampaknya mendorong BI untuk memberikan toleransi yang lebih besar bagi pelemahan Rupiah. Rupiah sudah tembus Rp9,600/$ atau melemah sebesar 5,8% sejak awal tahun hingga awal Nov 2012. Rupiah memang paling lemah dibandingkan dengan kurs negara-negara pesaing ekspor kita, seperti baht Thailand dan ringgit Malaysia yang pada periode yang sama masing-masing menguat sebesar 2,8% dan 3,9%.

Sementara ini, otoritas moneter tampaknya akan lebih mengandalkan kebijakan nilai tukar (Rupiah dibiarkan lebih lemah dari fundamentalnya) dibandingkan mengotak-atik policy rate atau suku bunga fasilitas BI. Sebagai catatan, cadangan devisa meningkat US$3,7 bn pada periode Jun-Sep 2012, sementara pada periode yang sama kurs Rupiah melemah sebesar 2,1%. Ini merupakan indikasi bahwa BI cukup toleran terhadap pelemahan Rupiah.

Pelemahan Rupiah tampaknya mulai memberikan disinsentif bagi kegiatan impor dan sebaliknya memberikan insentif bagi aktivitas ekspor. Kebijakan nilai tukar ini sedikit banyak mulai berkontribusi pada perbaikan neraca perdagangan. Terbukti neraca perdagangan RI pada Agustus dan September perlahan sudah kembali surplus masing-masing sebesar US$248,5 juta dan US$552,9 juta.

Namun perlu diingat, Rupiah seharusnya tidak dibiarkan melemah terlalu dalam dan kian jauh dari nilai fundamentalnya. Sebab, jika kurs Rupiah dibiarkan bergerak terlalu jauh dari nilai fundamentalnya, maka asumsi indikator ekonomi lainnya seperti pertumbuhan, suku bunga dan inflasi tentunya akan ikut bergeser. Ini tentunya akan menganggu fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Dalam rangka antisipasi banjir likuiditas dari bank-bank sentral negara maju, Rupiah memang seharusnya jangan dibiarkan terlalu kuat. Langkah ini diperlukan karena kebijakan moneter longgar negara-negara maju, termasuk QE open-ended yang baru-baru ini diluncurkan cepat atau lambat dapat memicu babak baru perang mata uang (global currency war).

Bank sentral negara-negara emerging market cenderung akan kembali berlomba untuk mencegah penguatan atau bahkan mendorong pelemahan mata uang-nya masing-masing (competive currency devaluation). Hal ini dilakukan agar kurs tidak terlalu fluktuatif sehingga stabilitas di sektor riil pun dapat dipertahankan.

Alasan lainnya adalah tren pelemahan ekspor non-komoditas Indonesia. Ekspor non-komoditas (utamanya ekspor barang manufaktur) sudah menunjukkan tren menurun sejak tahun 2007. Pelemahan ini memberikan sinyal terjadinya pemburukan daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar internasional.

Saya mensinyalir Indonesia sudah dihinggapi penyakit yang sering disebut ekonom sebagai fenomena Dutch Disease. Naiknya harga dan permintaan komoditas telah mendorong tingginya ekspor komoditas Indonesia sehingga Rupiah pun terus menguat sejak akhir 2008. Tapi di sisi lain, penguatan Rupiah tampaknya memberikan dampak negatif bagi daya saing ekspor non-komoditas.


Manajemen devisa

Di kawasan ASEAN, Thailand tampaknya paling berhasil dalam mensikapi kebijakan QE1 dan QE2 yang dilakukan FED. Pergerakan Baht Thailand tampak relatif lebih stabil dibanding negara-negara lain di kawasan, sementara cadangan devisanya pun terus meningkat. Pada periode QE1 dan QE2, volatilitas Thailand Baht yang diukur dengan standard devisasi rata-rata tercatat sebesar 3,05, jauh lebih rendah dari dibandingkan standar deviasi Rupiah yang sebesar 6,52.

Langkah kebijakan penumpukan cadangan devisa memang ada ongkosnya berupa naiknya biaya sterilisasi. Kenaikan ongkos ini terjadi karena intervensi di pasar valas oleh bank sentral akan mendorong naiknya pasokan uang beredar yang perlu disterilisasi atau diserap bank sentral.

Sebagian besar dana valas hasil intervensi biasanya ditempatkan bank sentral di instrumen Treasury notes negara-negara maju yang berbunga sangat rendah. Di sisi lain, bank sentral harus membayar Rupiah yang diserapnya dengan bunga yang lebih mahal. Dengan kata lain, biaya dana yang harus dibayarkan bank sentral lebih tinggi dari pendapatan bunga yang diperoleh (negative carry).

Demi menjaga stabilitas ekonomi domestik, kebijakan stabilisasi kurs perlu tetap dilanjutkan. Namun, agar cadangan devisa bisa lebih berdaya guna, ide untuk membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) menjadi salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan.

David Sumual


Jumat, 01 Maret 2013

Inti bisnis itu soal komitmen


Apa sebenarnya inti dari membangun dan membesarkan bisnis? Bagi saya satu saja: komitmen. Komitmen atas apa yang kita janjikan dan yang dilakukan. Komitmen akan memacu passion, bekerja dengan cinta, keuletan maupun kepribadian yang pantang menyerah.

Kalau sudah memiliki komitmen, kita tak mudah goyah menghadapi tantangan. Tidak gampang lirik sana atau lirik sini. Bisnis pun menjadi lebih focus.

Komitmen dalam berbisnis membentuk seorang pebisnis memiliki karakter, jujur dan terpercaya. Sekalipun kita seorang pebisnis atau pemimpin yang tidak pintar-pintar amat, jika memiliki karakter dan jujur, kita akan selalu disegani oleh kawan mau pun lawan bisnis kita.

Memang berat membangun maupun memegang teguh komitmen. Banyak sekali godaan yang bisa menggoyahkannya. Seringkali juga butuh pengorbanan bahkan harus mau menanggung rugi lebih dulu untuk menjaga komitmen.

Saya sedikit berbagi pengalaman ketika membangun karier bisnis saya. Awalnya, saya hanya tukang foto dan penyedia jasa cuci cetak foto. Ya, usahanya pasang surut.

Suatu saat saya mendapatkan order memotret untuk selebaran  promosi dari Grup Djarum. Saya kerjakan dengan komitmen supaya klien saya puas. Walau bayaran awalnya tak seberapa, saya bangga karena Djarum cocok dengan hasilnya.

Dari situ, order kembali mengalir. Bahkan kemudian makin bertambah banyak ordernya hingga ke pembuatan promosi Grup Djarum. Boleh dibilang, bisnis saya, Dwi Sapta, besar karena memiliki klien Djarum.

Bukan semata-mata bayarannya yang besar. Lebih penting lagi, dia menjadi portofolio penting dalam bisnis saya. Maka, apa pun yang diminta Djarum saya lakukan, dan siap menanggung segala risikonya. Ini merupakan wujud komitmen saya.

Ketika komitmen sudah diberikan, pantang ditarik kembali. Sekalipun sebuah proyek merugi karena saya teledor sejak awal, kita harus tetap menyelesaikannya. Itu namanya komitmen. Apa yang diperjanjikan sesuai dengan yang diwujudkan.
   

Dalam bisnis saya, komitmen itu tak sekadar ke klien tapi juga kepada karyawan. Artinya, komitmen yang kita janjikan ke karyawan  juga harus ditepati. Dengan cara itu, karyawan juga memiliki komitmen untuk bekerja, minimal sesuai target. Bahkan bisa melebihi target karena mereka juga memiliki komitmen terhadap keluarganya.

Adapun pemimpin perusahaan memiliki komitmen yakni mencapai goal yang besar. Jika kita fokus dengan komitmen kita, saya yakin usaha apa pun yang kita direct akan berhasil. Bagi Dwi Sapta, goal kami adalah menjadi the best agency company. Saat ini, tujuan utama kami sudah tercapai.Saat ini yang sulit adalah bagaimana mempertahankan dan terus membesarkannya.


Secara umum, komitmen yang kita junjung itu  juga harus tecermin pada semua perilaku kita. Sebab, perilaku itu paling gampang dilihat. Ini ukuran paling mudah menilai sebuah komitmen. Apabila klien maupun karyawan melihat kita memang berperilaku atau mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan komitmennya, efeknya akan menular.

Karyawan akan terpacu semangat dan etos kerjanya sehingga mereka akan ikut bekerja keras.
Klien pun akan makin percaya karena merasa puas. Kapan pun kita akan dipakai. Ini seperti putaran yang tak terputus.

Jadi, sesimpel itu membangun bisnis, yakni punya komitmen.

A. Adji Watono
Dwi Sapta Integrated Marketing Communication (IMC).

Di Rusia ditemukan sebuah makam kesatria yang berisi harta karun



Para peneliti di Rusia menemukan makam seorang kesatria berisi perhiasan emas, surat yang dirantai besi dan berbagai senjata, termasuk satu set pedang besi 91 cm di antara kedua kakinya.


Barang-barang itu hanyalah salah satu penemuan menakjubkan di antara harta karun kuno lain yang ditemukan di makam yang tersembunyi di ketinggian pegunungan Kaukasus. Usianya lebih dari 2000 tahun.

Barang yang ditemukan antara lain dua helm perunggu yang ditemukan pada permukaan pekuburan. Satu helm (ditemukan dalam bentuk fragmen dan telah dirangkai kembali) memiliki ukiran relief tanduk domba sementara yang lain memiliki relief pegunungan, zigzag, dan bentuk aneh lainnya.


Makam kesatria tersebut tampaknya belum pernah tersentuh. Ujung pedang yang ditemukan dikubur bersamanya diarahkan ke panggul pria itu, dan peneliti menemukan "sebuah plakat emas bulat dengan bertahtakan polikrom" dekat ujungnya, tulis mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam edisi terbaru dari jurnal “Ancient Civilizations” dari Scythia hingga Siberia. 




Sisa-sisa tiga tengkorak kuda, sapi, dan babi hutan juga ditemukan terkubur di dekat kesatria itu.




Hewan-hewan itu sangat berharga di kalangan masyarakat barbar dunia kuno. Itu adalah tanda bahwa orang yang dikubur tersebut adalah orang penting, yang ditunjukkan oleh kerabat dan sukunya," tulis anggota tim Valentina Mordvintseva, peneliti di National Academy of Sciences Institute of Archaelogy Ukraina, dalam sebuah email kepada LiveScience. Tulang hewan dan sisa-sisa gerabah tersebut menunjukkan bahwa pesta pemakaman diadakan untuk menghormatinya.


Tanpa catatan tertulis, sulit untuk mengatakan siapa kesatria itu sebenarnya, tapi pria itu bukanlah orang yang memerintah sebuah kota. "Ia lebih seperti seorang pimpinan masyarakat," kata Mordvnintseva.

Pekuburan tersebut terletak di dekat kota Mezmay. Perampok makam menemukan situs tersebut pada 2004 dan penggalian penyelamatan dimulai pada 2005.


Siapa yang menggunakan pekuburan tersebut?

Berdasarkan artefak yang ditemukan, peneliti percaya bahwa kesatria tersebut dimakamkan pada sekitar 2.200 tahun yang lalu, yang hampir bersamaan dengan budaya Yunani populer di Asia Barat, sedangkan pekuburan itu sendiri tampaknya telah digunakan antara abad ketiga SM dan awal abad kedua Masehi.


Dengan hati-hati para peneliti mencatat bahwa artefak tersebut tidak dapat dikaitkan dengan budaya arkeologi tertentu. Mordvintseva menunjukkan bahwa "daerah ini sangat besar, dan belum banyak digali," khususnya di daerah tempat pekuburan itu berada. "Pekuburan itu terletak tinggi di pegunungan. Mungkin penduduk daerah ini memiliki rute perdagangan yang melewati negara-negara Kaukasia seperti Georgia, Armenia, dll.," tulis Mordvintseva dalam emailnya.


Meskipun orang-orang yang menggunakan pekuburan itu jelas dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani, mereka mempertahankan cara hidup mereka sendiri, kata Mordvintseva. "Budaya material mereka menunjukkan bahwa mereka sangat bangga terhadap diri mereka dan menjaga budaya mereka selama berabad-abad."




Harta karun emas

Gaya hidup ini menunjukkan kesukaan mereka terhadap perhiasan emas. Penguburan kesatria itu juga turut memasukkan lebih dari belasan artefak yang terbuat dari emas. Mungkin yang paling spektakuler adalah penemuan bros yang terbuat dari emas dengan batu kristal di pusatnya. Meskipun bros tersebut hanya berukuran 5,8 x 4,8cm, benda itu memiliki beberapa lapisan rumit yang diukir menonjol.



Di dalam tonjolan tersebut terdapat sebuah batu kristal yang ditempatkan di lubang yang dibor dari kedua ujungnya," tulis para peneliti.

Tim itu terkejut saat menemukan bahwa dua dari pedang sang kesatria (termasuk yang mengarah ke panggul) memiliki dekorasi emas yang dimaksudkan untuk ditempelkan. Salah satu pedang besi pendek berukuran 48,5cm, memiliki plat emas, dengan bertatahkan batu akik, yang dimaksudkan untuk menghiasi sarungnya. 


Sampai saat ini, para peneliti belum pernah melihat dekorasi pedang emas semacam ini di barang bersejarah lainnya, seperti yang ditulis para peneliti. “Faktanya adalah bahwa benda-benda tersebut digunakan untuk menghias senjata membuat mereka sangat berbeda, yang sejauh ini belum pernah tercatat di tempat lain.


sumber

Ilmuwan Saksikan pembentukan planet



Santiago (AFP/ANTARA) Para astronom yang menggunakan teleskop mutakhir di selatan Chile pada Kamis mengatakan bahwa mereka menangkap sebuah citra dari sebuah protoplanet yang terbentuk di sekitar bintang lainnya, masih dilapisi gas dan debu yang tebal.

Sebuah tim peneliti internasional mengatakan bahwa lingkaran gas dan debu di sekitar bintang HD 100546, yang berjarak 335 tahun cahaya dari Bumi di galaksi Bima Sakti, akan menjadi sebuah gas raksasa yang sama seperti Jupiter.

Sejauh ini, formasi planet tersebut sebagian menjadi topik hangat yang diteliti dengan simulasi komputer, ujar ilmuwan Sascha Quanz, astronom di universitas ETH Zurich, Swiss.

Jika temuan kami itu memang adalah sebuah pembentukan planet, maka untuk pertama kalinya para ilmuwan akan dapat meneliti proses pembentukan planet dan interaksi dari pembentukan planet tersebut serta keadaan saat terbentuknya secara empiris pada tahap yang paling awal.

Astronom mengatakan bahwa beberapa gambar mendukung teori bahwa planet raksasa terbentuk dari gas dan debu yang tersisa setelah membentuk bintang. Para ilmuwan mendeteksi protoplanet menggunakan kamera beresolusi tinggi yang terhubung dengan teleskop Observatorium Eropa Selatan (European Southern Observatory/ESO) di gurun Atacama Chile.

ESO, kolaborasi dari 15 negara-negara yang kebanyakan Eropa, mengoperasikan sejumlah teleskop berkekuatan tinggi di Chile, meliputi Very Large Telescope array (VLT), teleskop paling mutakhir di dunia.


Paha wanita, di jadikan papan iklan di jepang



Ini adalah iklan terselubung paling aneh yang pernah ada. Di Jepang, beberapa perusahaan meluncurkan kampanye iklan cetak di paha wanita muda.Para wanita yang bersedia menyewakan anggota tubuh mereka sebagai papan iklan akan mendapatkan imbalan uang.


Para peserta menempelkan tato temporer logo merek di paha mereka dan berjalan-jalan sepanjang hari untuk memperlihatkan paha dan kaki mereka pada para pejalan kaki. Agar memenuhi syarat untuk menjadi ruang iklan, Anda setidaknya harus berusia 18 tahun dan punya teman sedikitnya 20 orang di media sosial. Maklum, iklan harus ditampilkan “di tempat yang sering dilihat orang.


Pada November 2012, sekitar 1.300 wanita telah mendaftar untuk ambil bagian dalam kampanye iklan dengan Absolute Territory PR, tim publikasi dari media iklan yang aneh ini. Bahkan nama dari perusahaan PR tersebut, Absolute Territory, adalah terjemahan dari frase Jepang zettai ryouiki, yang digunakan untuk menggambarkan daerah pada kaki wanita antara ujung rok atau celana pendek dan ujung atas stoking atau kaus kaki panjang sepaha, sebuah gaya yang dipopulerkan anime Jepang dan manga.

Untuk mendapat bayaran, para wanita harus memasang iklan selama setidaknya delapan jam. Sebagai bukti, mereka juga harus mengunggah foto-foto mereka yang mengenakan tempelan iklan tersebut di Facebook dan Twitter. Para wanita bisa mendapatkan penghasilan antara $13 (Rp125 ribu) hingga $128 (sekitar Rp1,2 juta) untuk satu hari kerja.


Agaknya, karena “zettai ryouiki” adalah magnet bagi mata pria, Anda bisa berasumsi bahwa ini merupakan strategi pemasaran yang akan berhasil — apalagi bagi produk yang memang ditujukan bagi pria.


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More