Apa sebenarnya inti dari
membangun dan membesarkan bisnis? Bagi saya satu saja: komitmen. Komitmen atas
apa yang kita janjikan dan yang dilakukan. Komitmen akan memacu passion, bekerja dengan cinta,
keuletan maupun kepribadian yang pantang menyerah.
Kalau sudah memiliki
komitmen, kita tak mudah goyah menghadapi tantangan. Tidak gampang lirik sana
atau lirik sini. Bisnis pun menjadi lebih focus.
Komitmen dalam berbisnis
membentuk seorang pebisnis memiliki karakter, jujur dan terpercaya. Sekalipun
kita seorang pebisnis atau pemimpin yang tidak pintar-pintar amat, jika
memiliki karakter dan jujur, kita akan selalu disegani oleh kawan mau pun lawan
bisnis kita.
Memang berat membangun
maupun memegang teguh komitmen. Banyak sekali godaan yang bisa menggoyahkannya.
Seringkali juga butuh pengorbanan bahkan harus mau menanggung rugi lebih dulu
untuk menjaga komitmen.
Saya sedikit berbagi pengalaman ketika
membangun karier bisnis saya. Awalnya, saya hanya tukang foto dan penyedia jasa
cuci cetak foto. Ya, usahanya pasang surut.
Suatu saat saya mendapatkan order
memotret untuk selebaran promosi dari Grup Djarum. Saya kerjakan dengan
komitmen supaya klien saya puas. Walau bayaran awalnya tak seberapa, saya
bangga karena Djarum cocok dengan hasilnya.
Dari situ, order kembali mengalir.
Bahkan kemudian makin bertambah banyak ordernya hingga ke pembuatan promosi
Grup Djarum. Boleh dibilang, bisnis saya, Dwi Sapta, besar karena memiliki
klien Djarum.
Bukan semata-mata bayarannya yang besar.
Lebih penting lagi, dia menjadi portofolio penting dalam bisnis saya. Maka, apa
pun yang diminta Djarum saya lakukan, dan siap menanggung segala risikonya. Ini
merupakan wujud komitmen saya.
Ketika komitmen sudah diberikan, pantang
ditarik kembali. Sekalipun sebuah proyek merugi karena saya teledor sejak awal,
kita harus tetap menyelesaikannya. Itu namanya komitmen. Apa yang diperjanjikan
sesuai dengan yang diwujudkan.
Dalam bisnis saya, komitmen itu tak
sekadar ke klien tapi juga kepada karyawan. Artinya, komitmen yang kita
janjikan ke karyawan juga harus ditepati. Dengan cara itu, karyawan juga
memiliki komitmen untuk bekerja, minimal sesuai target. Bahkan bisa melebihi
target karena mereka juga memiliki komitmen terhadap keluarganya.
Adapun pemimpin perusahaan memiliki
komitmen yakni mencapai goal yang besar. Jika kita fokus dengan
komitmen kita, saya yakin usaha apa pun yang kita direct akan berhasil. Bagi Dwi Sapta, goal kami adalah menjadi the best agency company. Saat ini, tujuan utama kami sudah
tercapai.Saat ini yang sulit adalah bagaimana mempertahankan dan terus
membesarkannya.
Secara umum, komitmen yang kita junjung
itu juga harus tecermin pada semua perilaku kita. Sebab, perilaku itu
paling gampang dilihat. Ini ukuran paling mudah menilai sebuah komitmen. Apabila klien maupun karyawan melihat
kita memang berperilaku atau mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan
komitmennya, efeknya akan menular.
Karyawan akan terpacu
semangat dan etos kerjanya sehingga mereka akan ikut bekerja keras.
Klien pun akan makin percaya karena
merasa puas. Kapan pun kita akan dipakai. Ini seperti putaran yang tak
terputus.
Jadi, sesimpel itu membangun bisnis,
yakni punya komitmen.
Dwi Sapta Integrated Marketing Communication (IMC).
0 komentar:
Posting Komentar