Ombak Bono

Melihat orang berselancar di pantai itu hal yang biasa tapi melihat orang berselancar di arus sungai itu luar biasa.

Catatan sedih BJ. habibie

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung.

Jembatan Megah di Siak

Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di Ibu Kota Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang membentang diatas Sungai Siak.

Sukarno Putra Sang Fajar

SUKARNO sesosok Presiden pertama indonesia, yang menguncang dunia, kepribadiannya dan tata cara bahasanya, menandakan beliau adalah sangpemimpin.

Istana Sayap

ISTANA SAYAP awalnya dibangun oleh Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886 – 1892 M). Sebelum bangunan itu selesai.

Jumat, 14 Desember 2012

Masa Depan Demokrasi Kita


Tanggal 8-9 November, Indonesia kembali menjadi tuan rumah Bali Democracy Forum di Nusa Dua, Bali. Penyelenggaraan Bali Democracy Forum itu tentu dapat dijadikan momentum bagi bangsa Indonesia untuk melakukan refleksi sekaligus pembenahan terhadap praktik demokrasi kita selama ini.

Tidak dapat dimungkiri, Indonesia saat ini telah menjelma sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia sekaligus negara demokrasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pelaksanaan pemilihan umum tahun 1999, 2004, dan 2009 yang berlangsung secara demokratis menjadi bentuk penegasan sikap bangsa Indonesia untuk memilih demokrasi sebagai jalan hidup berbangsa dan bernegara.

Meski begitu, harus diakui pula, setelah 14 tahun berpaling dari rezim otoritarianisme, eksistensi demokrasi di Indonesia ternyata belum banyak memberi arti. Demokrasi seakan hanya menjadi konsumsi sekelompok elite politik. Apa yang ada di benak sebagian besar elite politik kita bukan bagaimana cara menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat, melainkan justru kapan dan bagaimana cara merebut, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan.

Tiga Hal

Realitas miris tentang praktik politisasi kekuasaan itu memunculkan kegundahan di benak kita semua: apakah pilihan terhadap demokrasi yang ditempuh bangsa Indonesia sejak 1998 sudah benar? Penulis teringat pidato Boediono dalam acara pengukuhan guru besar Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 2007. Melalui pidato berjudul Dimensi Ekonomi Politik Pembangunan Indonesia itu Pak Boed--demikian sapaan akrab Boediono--berusaha mencari jawaban atas kegundahan sebagaimana penulis ungkapkan di atas.

Pada bagian awal pidato, Boediono dengan penuh keyakinan menjawab kegundahan itu. Ia menilai Indonesia telah berada di jalur yang benar (on the right track) dalam menjatuhkan pilihan atas jalan demokrasi. Namun, posisi on the right track itu tidak serta merta menjadi jaminan bahwa bangsa Indonesia pasti akan sampai pada tujuan dan cita-cita bersama.

Boediono mencoba memetakan risiko-risiko yang sangat mungkin dihadapi oleh setiap bangsa yang hendak melakukan modernisasi dan demokratisasi, termasuk Indonesia. Dari pemetaan itu Boediono berpandangan ada tiga hal utama yang berpotensi menghadirkan risiko. Pertama, kohesi sosial. Syarat paling mendasar bagi keberhasilan proses transformasi setiap bangsa adalah kemampuan mempertahankan eksistensi dan keutuhan. Kemampuan itu sangat bergantung pada kekuatan kohesi sosial.

Setiap bangsa memiliki kapasitas kohesi sosial yang berbeda. Yang perlu diwaspadai, terutama pada tahap-tahap awal rawan, adalah kepandaian suatu bangsa dalam menjaga keseimbangan antara kekuatan kohesi sosial di satu sisi dan kecepatan perubahan di sisi lain.

Dalam pandangan Boediono kohesi sosial bangsa Indonesia termasuk dalam kelompok peringkat sedang. Bangsa Indonesia beruntung karena tidak memiliki sejarah perseteruan panjang antarkelompok, suku, dan agama. Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa telah berhasil menempa kesadaran berbangsa yang hingga kini tetap kokoh. Indonesia patut menyadari atas keragaman budaya, agama, dan tradisi yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Demokratisasi, desentralisasi, modernisasi, dan transformasi menuju keterbukaan, jika tidak dikelola dengan arif dapat menciptakan kekuatan-kekuatan sentrifugal. Sebaliknya, pendidikan dan pertumbuhan ekonomi yang tersebar dan penerapan good governance akan memperkuat kohesi sosial.

Kedua, kinerja ekonomi. Risiko besar lain yang menghadang perjalanan transformasi bangsa adalah stagnasi ekonomi atau kemunduran ekonomi. Apabila ini terjadi, kemungkinan besar proses transformasi bangsa akan kandas di tengah jalan.

Dalam mengelaborasi hal ini Boediono menggunakan sebuah studi empiris tahun 1950-1990. Studi itu menunjukkan, berdasarkan pengalaman empiris selama 1950-1990, rezim demokrasi di negara-negara dengan penghasilan per kapita US$1.500 (berdasarkan purchasing power parity) memiliki harapan hidup delapan tahun. Pada tingkat penghasilan per kapita US$1.500- US$3.000 demokrasi dapat bertahan rata-rata 18 tahun.

Pada penghasilan per kapita di atas US$6.600 daya hidup sistem demokrasi jauh lebih besar dengan probabilitas kegagalan 1:500. Artinya, benih demokrasi baru akan dapat bersemai dengan baik jika pendapatan per kapita suatu negara mencapai US$6.600.Oleh karena pendapatan per kapita Indonesia saat ini baru mencapai sekitar US$3.000-US$4.000, Boediono memperkirakan perlu waktu sekitar sembilan tahun bagi Indonesia mencapai batas aman. Perkiraan itu didasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi rata-rata tujuh persen per tahun dengan laju pertumbuhan penduduk 1,2 persen per tahun.

Ketiga, kelas pembaharu. Salah satu simpul kritis dalam pembangunan demokrasi adalah tercipta kelas pembaharu yang mampu berperan sebagai pendorong dan pengawal demokratisasi. Demokrasi di sini harus diartikan secara substantif, tidak hanya sebatas aspek prosedural, seperti pemilihan umum. Pembedaan antara demokrasi dalam arti aspek prosedural formal dan demokrasi dalam arti substantif merupakan hal penting.

Dari ketiga hal itu, kinerja ekonomi memang menjadi hal paling krusial dalam menentukan masa depan demokrasi sebuah negara. Beruntung bagi Indonesia, awan kelabu krisis global yang tengah melanda sebagian besar negara di Eropa dan Amerika Serikat tidak membawa imbas negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Optimistis

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu 2010-2014 sebesar 6,3-6,8 persen. Target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 adalah pertumbuhan ekonomi minimal mencapai 7 persen tahun 2014. Kebutuhan atas pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan akan mendorong Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi dunia pada 2025.

Selain itu, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2011 mencapai US$840 miliar. Angka itu menunjukkan pendapatan per kapita memiliki potensi untuk terus meningkat. Diperkirakan, tahun 2025 produk domestik bruto Indonesia di kisaran US$4 triliun, sehingga masuk dalam negara dengan penduduk berpenghasilan tinggi dengan pendapatan per kapita US$14.250-US$15.500. Tren positif kinerja ekonomi Indonesia dapat menjadi alasan: kita layak bersikap optimistis bahwa demokrasi Indonesia memiliki masa depan cerah.

PT Freeport Indonesia (PTFI) Tidak hannya memikirkan bisnis


Oleh : Rozik Boedioro Soetjipto

PT Freeport Indonesia (PTFI) belum lama memiliki pemimpin baru. Selain meredam mogok kerja para karyawan, pemimpin baru ini berencana melepas 5% saham PTFI. Bagaimana latar belakang penunjukan dan rencana strategis bisnisnya? Bagaimana nasib kontrak PTFI dengan pemerintah? Berikut wawancara wartawan KONTAN Andri Indradie dengan Presiden Direktur PTFI, Rozik Boedioro Soetjipto, Selasa (27/7) tiga pekan lalu.

Saya baru menjabat Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (Freeport) sekitar lima bulan. Butuh waktu cukup lama, sekitar enam bulan bagi saya mempertimbangkan  sebelum menerima jabatan ini. 
Saya sudah lama mengenal James Robert Moffett “Jim Bob”, Chief Executive Officer (CEO) McMoRan Exploration sekaligus Komisaris Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, induk usaha PT FI. Kami kenal sejak 1991, kami cukup dekat.

Saya juga sudah banyak diskusi dengan Pak James tentang rencana investasi Freeport dan perpanjangan kontrak. Tapi, soal itu kami bicarakan sekitar awal 2011. Waktu itu, sudah ada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Saya sampaikan kepada beliau bahwa jika bertahan di kontrak karya, kita akan bertahan secara legal dan lari ke arbitrase. Berbekal kebijakan baru, Pemerintah Indonesia meminta renegosiasi. Artinya, kita mesti mencari solusi atas hal paling ekstrem antara pegangan pada kontrak karya dengan kebijakan baru pemerintah.

Terus saya bilang, pemerintah tidak akan – ini pendapat pribadi – memberikan perpanjangan kalau pemerintah tidak bisa mengatakan pada rakyatnya: “Kita mendapatkan satu hasil perjanjian yang bagus.”
Bagus itu mestinya lebih baik dari yang sudah berjalan. Soal baiknya seberapa, itu lain cerita. Soalnya, kalau tidak, pemerintah bisa dimaki-maki rakyatnya. Nah, tidak lama setelah itu, terjadi pemogokan besar.
Lantas, saya diminta membuat analisis dan menyampaikannya kepada beliau. Pertama, masalah ketenagakerjaan (hubungan industrial) terkait dampak pemogokan karyawan sewaktu perundingan PKB yang ke-17, tahun lalu.

Kewajiban manajemen adalah mencari akar permasalahan, antara lain yang sangat pokok adalah memperbaiki kebutuhan dasar (quality of life), khususnya bagi karyawan non-staf, misalnya fasilitas akomodasi, jatah dan mutu makanan, transportasi, rekreasi, dan lain-lain.

Lantas, memperbaiki komunikasi antara manajemen dengan staf dan non-staf untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis. Kemudian menghilangkan sejauh mungkin dikotomi antarkelompok karyawan, Papua–non-Papua, mantan pemogok,  non-pemogok, dan lainnya menjadi satu kembali, yaitu keluarga besar Freeport.

Kedua, memperbaiki citra Freeport. Caranya, menghilangkan kesan arogansi dan ketertutupan melalui perbaikan komunikasi eksternal dengan media, instansi pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, akademisi, LSM, dan lainnya.

Lalu, menyosialisasikan kinerja perusahaan, kontribusi kepada negara, kegiatan kemasyarakatan dan lainnya secara luas sampai ke tingkat nasional. Demikian juga Freeport harus bersifat terbuka kepada kritik dan saran demi perbaikan.

Ketiga, melakukan review atas organisasi dan budaya korporasi. Visi dan misi di samping berorientasi bisnis pertambangan harus diimbangi dengan pemenuhan kewajiban sebagai warga korporasi Indonesia yang baik (good corporate citizen).

Budaya korporasi Freeport harus mencerminkan nuansa keindonesiaan dengan manajemen yang mempunyai kewenangan mengelola perusahaan, khususnya dalam menjalankan dan memenuhi kewajiban sebagai warga korporasi Indonesia yang baik. Jangan sampai terkesan bahwa Freeport tidak lebih daripada kantor cabang perusahaan tambang Amerika Serikat di Indonesia saja.

Keempat, masa depan Freeport pasca-2021 (setelah berakhirnya masa 30 tahun produksi), tidak mungkin lagi mengandalkan pada sistem kontrak karya (KK). Sebab, ada kebijakan baru pemerintah RI di sektor pertambangan.

Pemerintah pasti akan menuntut ketentuan dan perizinan perpanjangan operasi Freeport yang lebih menguntungkan agar mendapat dukungan dari legislatif dan berbagai kalangan masyarakat secara luas. Freeport perlu menentukan sikap secara bijaksana agar kelanjutan operasinya di Indonesia bukan hanya mendapat persetujuan pemerintah, tapi juga diterima dengan sikap bersahabat oleh rakyat Indonesia.

Nah, analisis-analisis itu saya sampaikan. Terus, pihak Free-port bilang: “Ya, sudah. Itu (analisis) dikerjakan.” Saya sempat bilang: “Wah, entar dulu. Kan, kalau orang ngasih tahu lebih gampang daripada melaksanakan.”

Bukan hanya cari untung

Otomatis, empat hal itu yang menjadi arah strategi saya saat ini ketika menjadi Presiden Direktur Freeport. Harapan saya, Freeport punya visi bahwa korporasi merupakan unit bisnis dan karyawan harus nyaman. Saya ingin karyawan bangga menjadi keluarga Freeport.

Di dunia bisnis, perusahaan tetap harus mencari untung. Tapi, perusahaan ini jangan hanya memikirkan bisnis. Freeport ini harus menjadi warga korporasi yang baik. Kalau orientasi Freeport bisnis murni, semua biaya harus serendah mungkin, keuntungan harus sebesar mungkin. Tapi, dari sisi yang lain, aspek yang satu lagi tidak bisa kita tinggalkan, harus seimbang.

Satu hal lagi, sumber daya alam, khususnya yang tidak terbarukan, mempunyai arti yang sangat khusus untuk masyarakat maupun negara yang memiliki resources tadi. Anda melihat, jika tidak ada yang menemukan, resources juga tidak ketemu.

Kinerja Freeport tidak masalah. Tahun lalu, pasar kami mencapai 43%. Kompetitor utama dari sisi global, yang utama dari Chili. Cuma, sekarang ini kami menghadapi satu fase habisnya cadangan tambang permukaan yang sekarang menjadi tulang punggung produksi kami. Oleh karena, kami akan mengalami suatu masa di mana produksi menurun mulai sekitar tahun 2017. Karenanya, upaya kami sekarang ini adalah melakukan investasi untuk mempersiapkan tambang bawah tanah.

Makanya, bakal ada keretaapi untuk mengangkut biji batu. Sekarang sedang kita siapkan. Ini erat kaitannya dengan masalah investasi dan kepastian kami diberi perpanjangan mulai 2021 atau tidak. Karena tambang bawah tanah ini baru akan siap sekitar 2021 itu.

Sampai sekarang, untuk persiapan underground itu, kami sediakan sekitar US$ 7 miliar– US$ 8 miliar. Lantas, di 2012–2021, ada US$ 9 miliar sekian. Untuk investasi 2021-2041, ada hampir US$ 8 miliar. Jadi total, sampai 2041 nanti (kalau negosiasi itu disepakati), antara US$ 16 miliar–US$ 18 miliar.

Sumber dana dari konsorsium perbankan yang diusahakan oleh induk perusahaan. Sisanya, mungkin dari divestasi dengan menjual saham ke publik. Sekarang ini pemerintah sudah dimiliki 9,36% saham. Kami sudah bersedia divestasi sampai dengan 20% saham. Jadi, sudah ada tambahan sekitar 10,64%. Hanya, divestasinya bagaimana, hal itu masih belum ada kepastian.

Soal royalti, sudah tersebar di media juga, pemerintah meminta 3,75%. Tapi, sebenarnya, angka royalti ini belum pasti. Yang jelas, saya melihat, pemerintah memahami keadaan kami yang butuh produksi dan investasi. Tetapi yang penting, saya kira, pemerintah memahami perlunya ada kontinuitas operasi produksi kami.


Cara instal HP samsung galaxy ace S5830

Ini pengalaman pribadi, saya punnya HP samsung galaxy ace S5830, HP saya tiba - tiba saja tidak keluar layar menu nya setelah reset, hannya tapilan ini yang keluar.
 saya mencoba untuk mencari - cari informasi untuk membuat HP saya seperti semula dan akhirnya ketemu caranya sebagai berikut :

  1.  download ini
  2. Sekarang pindah kan file yang di download tadi ke SDcard anda.
  3. Masukkan ke recovery mode dengan menekan dan menahan tombol menu dan tombol power bersama-sama.
  4. Setelah masuk recovery mode cari 'install zip dari sdcard' dan kemudian 'pilih zip dari sdcard'. Pilih file zip yang tadi di pindahkan ke SDcard kemudian mengkonfirmasi instal file.
  5. Setelah update selesai anda harus kembali ke menu utama dan pilih 'sistem reboot sekarang.
  6. oke selamat mencoba.

Kamis, 13 Desember 2012

Brontosaurus Hannya Mitos


Ini mungkin berita lama bagi para ahli sejarah dinosaurus di seluruh dunia, tetapi ternyata brontosaurus tidak pernah benar-benar ada.

Seperti dilaporkan NPR pada Minggu, cerita asal-usul brontosaurus adalah kisah menarik yang menyoroti permulaan penemuan ilmiah yang masih mentah.

                Foto dari 1934 yang menunjukkan "Brontosaurus" dengan tengkorak yang salah (Carnegie Museum)

Pada 1877, dua ahli paleontologi bersaing untuk mengetahui siapa yang bisa membuat penemuan terhebat tentang sisa-sisa dinosaurus. Othniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope adalah rival abadi yang kadang mengambil langkah-langkah ekstrem untuk memamerkan kehebatan mereka. Persaingan mereka begitu ketat, sampai terkenal dengan nama Bone War alias Perang Tulang.

"Ada cerita tentang Cope dan Marsh mengatakan kepada kolektor fosil mereka untuk menghancurkan kerangka yang masih berada di tanah, agar orang lain tidak bisa menemukannya," tutur Matt Lamanna, kurator di Museum Sejarah Alam Carnegie di Pittsburgh, kepada NPR "All Things Considered." "Itu persaingan yang sangat ketat."

Pada puncak persaingan mereka, Marsh menemukan kerangka parsial dinosaurus berleher dan berekor panjang tanpa kepala. Untuk mempercepat proses agar bisa mendapatkan pengakuan, dia menggunakan tengkorak dari dinosaurus lain dan menjuluki temuannya itu apatosaurus.

"Dua tahun kemudian, kolektor fosilnya yang bekerja di Barat mengiriminya kerangka kedua yang menurutnya adalah milik dinosaurus berbeda yang dia beri nama brontosaurus," tutur Lamanna.

Namun, kerangka itu sebenarnya adalah milik apatosaurus. Sangat mirip dengan penemuan apatosaurus pertama, seandainya Marsh masih menunggu bukti lainnya, kesalahan penelitian bisa dihindari. Namun, dalam usaha untuk mengungguli rivalnya, Marsh mengungkapkan "penemuan” tersebut. Dan dengan demikian sejarah brontosaurus dimulai.

Ternyata, kesalahan Marsh dikoreksi oleh para ilmuwan jauh sebelum masyarakat bersedia menghapuskan “legenda” brontosaurus, dengan meluruskan fakta satu abad yang lalu pada 1903. Dan seperti yang dilaporkan NPR, bahkan Museum Carnegie sendiri menempatkan kepala yang salah pada kerangka apatosaurus pada 1932, menyebutnya brontosaurus.

Akhirnya, pada 1979, dua peneliti Carnegie mencocokkan kerangka itu dengan kerangka apatosaurus sebenarnya yang ditemukan di Utah pada 1910.

Meskipun demikian, brontosaurus tetap menjadi spesies permanen dalam budaya populer. Apakah itu adalah ketidaktahuan sederhana, atau sesuatu yang lebih dalam? Seperti yang dikatakan Discovery Channel, "Ketika musisi Prince mengganti namanya dengan nama yang sulit diucapkan, semua orang masih memanggilnya 'Prince’. Kebingungan yang sama terjadi pada dinosaurus apatosaurus, yang masih disebut 'brontosaurus' oleh banyak orang. "

"Brontosaurus berarti 'kadal guntur,'" tutur Lamanna. "Itu adalah nama besar yang menggetarkan, sedangkan apatosaurus berarti 'kadal penipu.’ Itu sedikit lebih membosankan.”



Sabtu, 08 Desember 2012

Ombak Bono di Provinsi Riau


Saya tertarik sekali dengan wisata Ombak Bono yang berada di provinsi Riau, yang kebetulan saya di lahirkan dan tinggal di Riau, tapi saya belum pernah melihat secara langsung Ombak Bono tersebut, karena belum adanya waktu untuk kesana. 
Berikut info mengenani Ombak Bono yag bersumber dari attayaya.net



Melihat orang berselancar di pantai adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan ini adalah kegiatan berselencar dengan papan selancar, bukan arung jeram atau dayung sampan.

Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di 4 (empat) tempat di dunia ini. Tempat yang memiliki arus gelombang yang membentuk ombak sungai yang TERBESAR dan TERPANJANG terdapat di Indonesia dan di dunia.

Lokasi tepatnya adalah di Muara Kuala Sungai Kampar - Kecamatan Kuala Kampar - Kabupaten Pelalawan - Propinsi Riau - Indonesia. Gelombang ombak sungai ini disebut Gelombang BONO atau Ombak Bono. Bono yang lebih kecil berlokasi di Muara Sungai Rokan - Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau - Indonesia.

Biasanya ombak atau gelombang hanya terjadi di tepi pantai atau laut akibat perubahan arus air. Gelombang atau ombak akibat tiupan angin dapat juga terjadi di danau yang luas. Tetapi gelombang atau ombak yang terjadi di sungai hanya ada di 4 sungai, salah satunya Sungai Kampar Riau - Indonesia ini.

BONO adalah gelombang atau ombak yang terjadi di Muara Sungai Kampar Riau Indonesia yang merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

BONO menurut masyarakat muara Sungai Bono yang disebut penduduk sebagai kuala kampar memiliki ombak Bono yang dapat mencapai ketinggian 6-10 meter terkandung keadaan pada saat kejadian. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut), setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka.

Hal ini dapat masuk akal karena "mengendarai" Bono intinya adalah menjaga keseimbangan badan, diluar masalah mistis. Bono ini sebenarnya terdapat di dua lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan.

Masyarakat setempat menyebut Bono di Kuala Kampar sebagai BONO JANTAN karena lebih besar, sedangkan Bono di Kuala Rokan sebagai BONO BETINA karena lebih kecil. Dahulu, karena masih ada sifat mistis di lokasi tersebut, maka untuk mengendarai Bono harus dengan upacara "semah" yang dilakukan pagi atau siang hari.

Upacara dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya. Selain itu ada cerita mistis (mungkin) yang berhubungan dengan gelombang Bono ini yaitu cerita tentang BANJIR DARAH DI MEMPUSUN atau MEMPUSUN BERSIMBAH DARAH dan terbentuknya Kerajaan Pelalawan 1822 Masehi.

Sekarang, masyarakat sekitar Kuala Kampar menganggap Bono sebagai "sahabat alam". Penduduk yang berani akan "mengendarai" Bono dengan sampan mereka tidak dengan menggunakan papan selancar pada umumnya. Mengendarai sampan di atas ombak Bono menjadi suatu kegiatan ketangkasan. Tetapi kegiatan ini memiliki resiko tinggi karena ketika salah mengendarai sampan, maka sampan akan dapat dihempas oleh ombak Bono, tak jarang yang sampannya hancur berkeping-keping.

foto Ombak Bono sumber google






GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU

Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas.

Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang.

Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono. Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang.

CARA MENUJU LOKASI OMBAK BONO

Desa Teluk Meranti, Kuala Kampar. Cara menuju lokasi ombak Bono umumnya dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor).

Lama perjalanan memakan waktu antara 5 s/d 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu lintas. Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam. Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam.

Lewat transportasi air dapat dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam.

Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil menuju Kuala Kampar. Ombak Bono tidak begitu terlihat bagus di Desa Teluk Meranti. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik, terbesar dan terpanjang.

video

Warna menentukan kesuksesan usaha


KOMPAS.com  Pemilihan warna pada logo, dekorasi perusahaan, dan sebagainya menyimpan kekuatan tersendiri. Tanpa kita sadari, warna-warna tertentu bisa menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung. Kelompok warna, secara umum, terbagi dua, yakni warna dingin dan warna hangat.

Warna-warna hangat antara lain merah, jingga, dan kuning, sementara warna-warna dingin adalah abu-abu, biru muda, dan sebagainya. Memilih warna yang tepat penting saat Anda mendesain kantor, toko, situs, atau materi pemasaran lainnya.

Ternyata, pemilihan warna punya pengaruh dalam menarik atau menjauhkan pelanggan. Alasannya, warna bisa memberikan semacam pengalaman tersendiri dan mengekalkan impresi perusahaan Anda di ingatan pelanggan. Pantone, lembaga yang bekerja di bidang pewarnaan, mengesahkan turquoise sebagai warna tahun ini. Warna terang dipercaya menenangkan sekaligus memberi semangat yang akan membantu suasana hati lebih baik, terlebih tahun ini banyak yang mengalami masalah di sektor ekonomi.

Warna yang Anda pilih sebagai identitas perusahaan Anda mencerminkan bisnis Anda. Jadi, sebaiknya Anda pilih hal itu dengan benar agar pesan yang ingin disampaikan tercapai. Contohnya, eBay, situs jual beli, menggunakan warna-warna primer terang pada huruf-hurufnya dan hal ini memberi pesan bahwa tempatnya menarik dikunjungi untuk beraktivitas di dalamnya. Kebalikannya, jika Anda ingin menawarkan kedamaian, misal, Anda pemilik spa, tentu Anda harus memilih warna-warna yang kalem dan menenangkan. 

Contoh lainnya, jika Anda perhatikan, ada perbedaan tone warna pada tempat makan cepat saji dengan toko kopi. Restoran cepat saji umumnya menggunakan warna-warna hangat, seperti merah dan jingga, karena studi mengatakan, warna-warna ini mendorong orang untuk makan dengan cepat. Sementara itu, warna yang pucat, seperti di salah satu toko kopi kenamaan, membuat orang betah berlama-lama di sana. 

Warna pun berdampak pada fungsionalitas seseorang. Warna tak hanya menarik perhatian, tetapi juga membantu untuk pembaca atau pengunjung membaca pada papan nama, iklan, materi pemasaran, dan situs. 

David Ogilvy, pakar periklanan ternama, mengatakan bahwa warna gelap sebagai dasar dan font logo berwarna kontras akan membantu. Misal, tulisannya berwarna putih, sementara latar belakangnya berwarna hitam. Menurutnya, menggunakan lebih dari empat warna dalam sebuah situs sudah tergolong mengganggu pandangan.

Jika mengingat bahwa saat ini sudah banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pemula di bidang bisnis, maka warna yang tepat bisa dengan mudahnya terbengkalai dan tak terpikirkan. Namun, jika mengingat bahwa warna bisa memengaruhi kesuksesan dan cara pandang pengunjung terhadap perusahaannya, maka ada baiknya menyisihkan sedikit waktu untuk memikirkannya.
 
Netral: Putih, abu-abu, beige, dan coklat
Warna-warna netral sering kali digunakan sebagai warna latar (putih sering kali diartikan sebagai kesucian dan kesegaran) dan umumnya memiliki pengaruh positif. 

Warna hangat: Merah, oranye, kuning, dan ungu
Warna-warna ini mendengungkan dan menstimulasi sistem saraf. Hal ini juga menarik perhatian. Kuning dan jingga sering kali diartikan sebagai "sesuatu yang seru", warna yang ceria. Sementara itu, merah mengartikan kekuatan dan kendali. 

Warna dingin: Biru, violet, dan hijau
Warna semacam ini sering kali ditemukan di tempat spa dan lingkungan yang menenangkan. Warna-warna dingin mencerminkan kondisi yang kalem dan ketenangan.


Jumat, 07 Desember 2012

Profit oriented, juga growth oriented


PT Wismilak Inti Makmur merayakan ulang tahun emasnya dengan initial public offering (IPO). Pabrik rokok asal Surabaya itu menawarkan 30% saham melalui IPO. Mengapa Wismilak menggelar IPO, dan apa rencana pengembangan bisnisnya? Berikut penuturan Ronald Walla, Direktur Utama Wismilak, kepada wartawan KONTAN, Agustinus Beo da Costa, Ahad (18/11) dan Andri Indradie, Selasa (27/11).

PT Wismilak Inti Makmur (Wismilak Group) adalah holding company. Subsidiary-nya PT Gelora Djaja, yang bergerak di manufaktur dan PT Gawih Jaya di bagian distribusi. Gelora didirikan pada September 1962 oleh Lie Koen Lie dan Oei Bian Hok. Lie Koen Lie adalah opa saya.

Untuk distribusi, agar bisa kami jalankan sendiri, berdirilah Gawih, singkatan dari Galan-Wismilak-Hidup Subur. Kami dirikan tahun 1983. Wismilak Inti Makmur sendiri baru berdiri tahun 1994 sebagai holding company.

Awalnya, kami mulai memproduksi sigaret kretek tangan (SKT). Tahun 1985, kami bisa membeli mesin merek Ducofle buatan Prancis. Saat itu, kami mulai produksi sigaret kretek mesin (SKM). Kami tidak memiliki bisnis selain rokok.

Menurut saya, pebisnis di zaman sekarang mesti fokus. Kalau bisnis supporting-nya kami ada, seperti produksi plastik dan laboratorium. Fasilitas laboratorium, selain untuk kepentingan internal, juga menawarkan jasa pengujian.

Sekarang, Wismilak berusia 50 tahun. Sepanjang perjalanan, setiap orang, kan, kalau punya mimpi, harus setinggi-tingginya. Sebagai perusahaan, kami juga terus mengembangkan diri.

Tahun ini, kami akan memulai penjualan saham ke investor publik atau initial public offering (IPO). Hari ini (27/11), kami masih dalam proses roadshow. Sekarang ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebelumnya, kami ke Singapura dan Hong Kong. Saya berharap, IPO bisa sukses dan mendapatkan dana, minimal sekitar Rp 400 miliar.

Sekitar 50% dana hasil IPO akan kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal. Sisa dana, sekitar 30%, untuk kebutuhan modal kerja. Lalu, 20% hasil IPO untuk melunasi utang bank. Saya optimistis, minat masyarakat mengikuti IPO Wismilak cukup baik.

Ada dua pertimbangan kami untuk melakukan IPO. Pertama, kondisi ekonomi.
Sebenarnya kami sudah merencanakan IPO sejak tahun 1995-an. Waktu itu kami sudah menyiapkan semuanya. Proses pengurusan IPO juga sudah berjalan. Lantas, ada krisis moneter. Akhirnya, kami menunda.

Nah, kalau saya baca-baca, ekonomi sekarang ini mirip dengan situasi di tahun 1995. Tahun 2011, pertumbuhan ekonomi di atas 6,5%. Itu kan pertumbuhan tertinggi sejak 1997, sebelum krisis moneter.
Dari total penduduk Indonesia yang lebih dari 240-an juta jiwa, golongan kelas menengah, alias middle class, mengalami perkembangan yang pesat. Pada 2004, middle class masih berjumlah sekitar 20 juta jiwa. Lima tahun kemudian, jumlahnya sudah 50 juta.

Saya baca, jumlah penduduk golongan itu di 2014 diprediksi mencapai 150 juta. Jumlah middle class itu lebih tinggi daripada angka di Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Thailand. Tren industri rokok kita juga cenderung bagus. Dari sisi konsumsi, Indonesia merupakan urutan tiga dunia, di bawah China, dan Rusia. Dari sisi pertumbuhan, industri rokok kita tiap tahun tumbuh 7%. Dari data pertumbuhan pendapatan per kapita, bisa Anda lihat bahwa spending untuk produk rokok, jika dihitung dari income, turun sekitar 4%-5%. Tapi itu akibat kenaikan income, yang terjadi karena kondisi makroekonomi yang bagus. Secara umum, kondisi sekarang sedang baik.

Alasan kedua kami IPO adalah bisnis. Kami menginginkan bisnis perusahaan ini langgeng. Untuk itu, kami harus meningkatkan profesionalisme. Tren di luar negeri, perusahaan dikelola secara profesional. Banyak perusahaan yang menjadi perusahaan publik. Mereka tidak hanya menjadi perusahaan yang profit oriented, tetapi juga growth oriented. Itu yang ingin kami capai.

Dengan menjadi perusahaan publik, lebih banyak profesional yang masuk. Perusahaan juga menjadi lebih transparan. Ini sesuai dengan moto kami: “Bersama Meraih Sukses.” Dengan menjadi perusahaan publik, kami berharap bisa menguntungkan semua stakeholder, mulai dari customer, investor, pemegang saham, sampai supplier. Mereka bisa turut menikmati keuntungan dari status baru Wismilak, yaitu perusahaan terbuka.


Efek kreativitas

Sebagian dana hasil IPO akan kami gunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi. Saat ini, kapasitas produksi kami agak mepet. Padahal pertumbuhan perusahaan kami cukup bagus. Jadi, kami ingin menambah mesin untuk mendukung kapasitas produksi.

Sekarang ini, kapasitas produksi kami mendekati 3 miliar batang per tahun. Angka itu merupakan produksi total SKT dan SKM. Setelah menambah mesin, kami menargetkan produksi bisa meningkat 1,5 miliar dari saat ini hingga menjadi 4,5 miliar batang per tahun.

Saya berharap, di semester satu tahun depan, mesin baru sudah datang, dan sudah bisa berproduksi. Semoga saja jadwalnya on time, karena kami sudah punya kontrak dengan pemasok. Setelah ada mesin baru, saya perkirakan produksi SKM saja bisa sekitar 2 miliar batang per tahun.
Porsi penjualan kami, sekitar 70% berasal dari SKM, dan 17% disumbang oleh produk SKT. Sisanya merupakan penjualan produk lain, seperti cerutu dan OPP plastic. Penjualan SKM yang terbesar masih datang dari produk Diplomat.

Total penjualan kami tahun lalu sekitar Rp 950 miliar. Laba bersih belum bisa saya sebutkan saat ini. Yang jelas, jika dibandingkan antara semester satu dengan paruh kedua, penjualan lebih banyak terjadi di paruh kedua setiap tahunnya.

Perbedaan penjualan ini terjadi mengikuti masa spending masyarakat. Di saat spending turun, seperti masa anak masuk sekolah, penjualan menurun. Ada beberapa tantangan yang harus kami hadapi untuk mengembangkan bisnis ini. Pertama, sumber daya manusia (SDM). Industri rokok tergolong padat karya, atau butuh banyak tenaga kerja, terutama tukang linting. Tantangan kami lebih ke bagaimana mengelola SDM. Mengelola orang dengan baik adalah tantangan tersendiri. Sampai sekarang, saya juga masih dalam proses belajar. Strategi antara manage tukang linting dengan SDM di atas tukang linting juga sudah berbeda.
Kedua, tantangan lain yang tak hanya kami hadapi, tetapi barangkali juga dihadapi pengusaha rokok lain adalah mengelola pasokan tembakau. Pasokan tembakau Temanggung pernah tak terorganisir dengan baik di saat panen. Tantangan kami membuat pasokan produksi konsisten dan lebih baik.

Tantangan-tantangan itu selalu mengikuti perkembangan zaman. Nilai-nilai perusahaan kami juga sudah berkembang selama 50 tahun. Kuncinya, kalau perusahaan bisa berevolusi dan mengikuti perkembangan zaman, pasti ia bisa mengatasi tantangan-tantangan itu.

Prinsipnya, bagaimana dari segi bisnis, terutama manusianya, bisa memiliki respect, passion, dan merasa bahagia di tempat kerja. Jika situasi semacam itu terjadi, maka kreativitas akan timbul. Dampak dari kreativitas itu luar biasa. Selama ini, kami sudah mencapai situasi itu. Tapi, sebenarnya kami masih bisa memperbaikinya lagi.

Oleh.
Ronald Walla
Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur


Ki Hajar dan Profesor Kotter


John P Kotter, profesor dari Harvard Business School, boleh dibilang guru manajemen  dan kepemimpinan paling terkenal saat ini. Buku-buku dan karyanya masih menjadi rujukan dalam ilmu manajemen modern.

Padahal sesungguhnya, jauh sebelum Kotter menyampaikan berbagai gagasannya, Ki Hajar Dewantara sudah lebih dulu memberikan landasan dan wisdom kepemimpinan. Pendiri Taman Siswa itu mengajarkan kearifan pemimpin melalui ungkapannya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Esensinya kurang lebih sama dengan tiga peran leader versi Profesor Kotter: visioning, integrating dan motivating.

Aplikasinya di lapangan telah membuat perusahaan kami dianugerahi penghargaan khusus dalam Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study 2011 sebagai the most admirable leadership through local wisdom.

Bagi kami di Tigaraksa Satria, petuah kepemimpinan ala Ki Hajar ini merupakan kearifan lokal yang masih relevan sebagai basis pengelolaan perusahaan  modern. 

Pertama, pemimpin harus bisa berada di depan memberikan direction yang jelas.

Kedua, pemimpin harus walk the talk melalui kerja sama yang baik dengan anggota tim dan pihak lain yang terlibat.

Ketiga, pemimpin mesti bisa memberikan motivasi, inspirasi dan menjadi panutan bagi yang berada di bawahnya.

Pemimpin memang seharusnya bisa berada di semua lini. Di depan, di tengah, sampai di belakang. Menjadi seorang leader yang terpenting adalah memiliki karakter (trait) kepemimpinan dan lalu diwujudkan dalam perilaku. Pemimpin dengan karakter dan perilaku kepemimpinan akan menjadi panutan bagi anggota timnya. Jika pemimpin tidak jujur dan suka korupsi dan nepotisme (KKN), anggota tim juga akan mencontoh apa yang dilakukannya. Pemimpin tersebut sulit untuk menghukum atau bersikap tegas karena hal yang sama juga dilakukannya.

Kemudian, pemimpin harus bisa menjadi penyelaras dan mampu menjalin hubungan baik secara horizontal dan vertikal. Bekal untuk ini adalah kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain atau berempati. Persoalan mudah akan menjadi besar jika hubungan tidak baik. Dan sebaliknya, persoalan sulit bisa menjadi  lebih mudah dipecahkan ketika ada hubungan baik.

Yang terakhir, pemimpin harus memiliki visi ke depan dan mampu menerjemahkannya sehingga ada shared vision. Visi tersebut menjadi alat pemersatu dan direction bagi anggota timnya.

Di dunia ini tentu saja tidak ada sesuatu yang selalu lancar tanpa hambatan all of the time. Apalagi sebagai pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan value kepada semua stakeholders.

Oleh sebab itu, prinsip menjunjung tinggi sikap fair dan objektif, mengedepankan integritas serta tidak berhenti terus melakukan perbaikan dan inovasi, menjadi cara paling tepat untuk mengatasi berbagai hambatan yang kita hadapi.

Bagaimana pun, saya menghargai semua momen yang terjadi dalam diri saya, baik keberhasilan maupun kegagalan.

Oleh.
Lianne Widjaja
Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk

Rabu, 05 Desember 2012

90% DHE sudah masuk Indonesia


JAKARTA. Tingkat kepatuhan eksportir untuk memasukkan devisa hasil ekspor (DHE) ke Indonesia melalui bank domestik kian meningkat. Berdasarkan Bank Indonesia (BI) hingga November 2012, sudah 90% DHE masuk ke Indonesia.

Januari - Oktober 2012 total ekspor Indonesia US$ 158,7 miliar atau turun 6,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga November 2012, jumlah pelapor lembaga keuangan bukan bank sebanyak 2.419 korporasi dan pelapor DHE lebih dari 11.000 eksportir.
  
Direktur eksekutif Statistik Moneter Bank Indonesia Hendy Susilowati mengatakan peningkatan DHE yang dibarengi dengan peningkatan kualitas data akan membantu BI dalam menyusun perumusan kebijakan moneter. "Data tersebut sangat dibutuhkan untuk memantau pemeliharaan kestabilan nilai tukar rupiah," ujarnya, Rabu (5/12).

Informasi saja, kebijakan DHE merupakan salah satu kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk mengetahui kemampuan domestik dalam menyediakan suplai valuta asing. BI berharap dana yang masuk ke Indonesia akan mengendap lama sehingga stabilitas nilai tukar rupiah terjaga.  Dalam catatan BI ada lima bank terbaik dalam pelaporan DHE. Yakni, Bank BCA, Citibank,  Bank Tokyo Mitusbishi UFJ, Deutsche Bank AG Indonesia, dan PT Bank Muziho Indonesia.

Selain itu, ada 10 eksportir yang paling patuh dalam melaporakan DHE. Yakni, Adaro Energi, Freeport Indonesia, Billitin Makmur Lestari, Musim Mas,  Aneka Bumi Pratama, KMK Global Sport, Seamless Pipe Indonesia Jaya, Kaltim Pasifik Amoniak, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan Sari Mas Permai.

Kepala Divisi Internasional Bank BNI Abdullah Firman Wibowo mengatakan untuk meningkatkan kesadaran eksportir pihaknya rajin melakukan sosialisasi pada eksportir. Bahkan BNI menempatkan orang secara khusus pada daerah tinggi ekspornya dan membuat pelaporan berbasis online. 'Kami juga membuat standar operasional procedure (SOP) untuk pelaporan DHE dan Rincian Transaksi Ekspor (RTE)," ujarnya.

Dhalia M. Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA juga mengungkapkan hal yang sama.Menurutnya, sosialisasi dan penjelasan yang lebih rinci yang dilakukan BCA membuat para eksportir paham tentang pengisian DHE. "Biasanya eksportir malas mengisi DHE karena mereka takut salah jadi kami jelaskan dengan rinci," terangnya.

BCA mencatat rerata jumlah devisa ekspor yang ditempatkan di BCA mencapai Rp 1,8 triliun per bulan. Adapun total DHE yang masuk ke BNI mencapai US$ 21 iliar. Perinciannya, Letter of credit (L/C) US$ 1,74 miliar dan skema transaksi telegrafic transfer US$ 19,26 miliar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More