Ombak Bono

Melihat orang berselancar di pantai itu hal yang biasa tapi melihat orang berselancar di arus sungai itu luar biasa.

Catatan sedih BJ. habibie

Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung.

Jembatan Megah di Siak

Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di Ibu Kota Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang membentang diatas Sungai Siak.

Sukarno Putra Sang Fajar

SUKARNO sesosok Presiden pertama indonesia, yang menguncang dunia, kepribadiannya dan tata cara bahasanya, menandakan beliau adalah sangpemimpin.

Istana Sayap

ISTANA SAYAP awalnya dibangun oleh Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886 – 1892 M). Sebelum bangunan itu selesai.

Selasa, 29 Januari 2013

Kapitalisme



Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barangmodal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. DiEropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.

Perspektif filosofi kapitalisme
Kapitalisme adalah salah satu pola pandang manusia dalam segala kegiatan ekonominya. Perkembangannya tidak selalu bergerak ke arah positif seperti yang dibayangkan banyak orang, tetapi naik turun. Kritik keberadaan kapitalis sebagai suatu bentuk penindasan terhadap masyarakat kelas bawah adalah salah satu faktor yang menyebabkan aliran ini banyak dikritik. Akan tetapi, bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme, melainkan juga ideologi lain yang ingin melenyapkannya, seperti komunisme dan Islam.


Kaum klasik kapitalis
Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa ahli ini antara lain:

Adam Smith
Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.

Antikapitalisme

Antikapitalisme adalah segala perlawan terhadap kapitalisme.
Selama Perang Dingin, dunia hanya diberi dua pilihan: kapitalisme atau komunisme, seolah-olah tidak ada wilayah di luar komunisme untuk gerakan antikapitalisme. Perlawanan antikapitalisme mulai "keluar" seiring runtuhnya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin, tanpa lagi khawatir gerakan antikapitalisme dituduh dan disamakan dengan komunisme.
Peristiwa Seattle 1999 menjadi awal ketika dunia membuka mata terhadap adanya gerakan sosial baru menolak kapitalisme.

Liberalisme


Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwakebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadisistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.


Liberalisme dan Agama
Pandangan-pandangan liberalisme dengan paham agama seringkali berbenturan karena liberalisme menghendaki penisbian dari semua tata nilai, bahkan dari agama sekalipun. meski dalam prakteknya berbeda-beda di setiap negara, tetapi secara umum liberalisme menganggap agama adalah pengekangan terhadap potensi akal manusia.

Liberalisme terencana

Liberalisme terencana adalah sistem kebijakan ekonomi yang diikuti Kamerun sejak tahun 1960-an yang bertujuan menggabungkan kebaikan kapitalisme dan sosialisme. Pada 1965, Kamerun mengubah sistem ekonominya dari sosialisme Afrika ke planned liberalism di bawah pimpinan presiden Ahmadou Ahidjo. Di bawah sistem ini, Kamerun mulai mengatur sumber daya alam dan modal asing ke sektor ekonomi atau daerah tertentu. Dalam perkembangannya, pemerintah bekerja sama dengan berbagai perusahaan internasional untuk mendirikan parastatal enterprise. Sementara itu, pendirian perusahaan swasta dan penanaman modal digalakkan.
Sistem ini dikritik sebagai sistem yang gagal karena merebaknya korupsi, birokrasi yang panjang, dan beberapa kesalahan dalam penanaman modal. Kegagalan ini terasa akibatnya dalam krisis ekonomi Kamerun pada pertengahan 1980-an. Di bawah pemerintahan Paul Biya telah mengubah sistem ekonomi mereka secara perlahan dengan membuat industri milik negara menjadi swasta untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.


Rujukan
DeLancey, Mark W., and Mark Dike DeLancey (2000): Historical Dictionary of the Republic of Cameroon (3rd ed.). Lanham, Maryland: The Scarecrow Press.

Apa itu Regulasi


Apa itu Regulasi ?

  • perintah yang khusus.
  • pengaruhnya di sengaja oleh pemerintah.
  • Semua bentuk kontrol sosial atau pengaruh.
  • Kegiatan yang membatasi perilaku dan mencegah terjadinya diinginkan tertentu kegiatan (red light concept).
  • Mengaktifkan dan memfasilitasi (green light concept).


 Masalah pada Agenda Regulatory

  • Pengendalian terhadap utilitas publik: harga,keamanan, kualitas layanan.
  • Berurusan dengan isu-isu seperti: monopoli, game, hubungan industrial, civil avialitation, diskriminasi, dan kesehatan dan keselamatan kerja.
  • Biaya regulasi: efisiensi,akuntabilitas, keadilan.


Kenapa harus di regulasi ??
Karena market failure, tidak ada yang bersedia memenuhi  kebutuhan pasar atau Market absence, pasar tidak efektif sehingga di perlukannya regulasi oleh pemerintah.

Penjelasan Regulasi
  1. Pendekatan Eksternal.

  • Penekanan pada ide-ide baru untuk menggantikan status quo, menggunakan: experimental
  • evidences, logical force, rethorical power.
  • Penekanan pada kepentingan.
  • Penekanan pada perlunya perubahan lingkungan akibat dorongan ekonomi dan teknologi.

      2. Pendekatan Internal.
  • Memperbaiki kegagalan birokrasi atau regulasi yang ada.



Types of theory
Penekanan utama
Kunci permasalahan
Public interest
Regulator bertindak dalam kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
Regulator tertarik dan ahli.
Sulit untuk menyepakati konsep kepentingan umum
Interest grup
Reguation sebagai produk dari hubungan antara
kelompok dan dengan negara
Mengerti peraturan dari privat economic power
Private interest
Peran kepentingan ekonomi swasta dalam mengendalikan
regulasi.
Insentif perusahaan untuk mengamankan manfaat dan
peraturan sewa oleh regulator.
Mengasumsikan bahwa pihak regulator
adalah maximizers rasional sendiri untuk mendapatkan
kesejahteraan.
Force of ideas
Peran gagasan dalam regulasi untuk dikendalikan
Sulit untuk memisahkan kekuatan
ide dari peran ekonomi
kepentingan.
institutional
Pengaruh kekuasaan organisasi dan sosial
pengaturan peraturan. Aktor dipandang sebagai tindakan,
pengetahuan, preferensi. Principal-Agent masalah
Bagaimana untuk menyeimbangkan institusional
penjelasan dengan orang lain n
akuntansi untuk perubahan regualtory.


Strategi regulasi
regulasi dimaksudkan untuk:
  • Perintah otoritas, hukum dan perintah hukum digunakan untuk mengejar tujuan kebijakan.
  • Menyebarkan kekayaan, kontrak, hibah, pinjaman, subsidi, atau insentif lain yang digunakan untuk mengadakan pengaruh.
  • Harness pasar.
  • Menginformasikan.
  • Bertindak langsung.
  • Memberi hak yang dilindungi.


Siapa yang Mengatur?
  • Self-regulator.
  • Pemerintah setempat.
  • Parlemen.
  • Pengadilan.
  • Departemen pemerintah pusat.
  • Peraturan lembaga.
  • Direktur Jenderal.


menegakkan Peraturan
  • Gaya penegakan.
  • Aturan dan penegakan.
  • Bila untuk menegakkan.
  • Berapa banyak untuk menegakkan.
  • Mengontrol perusahaan.

Minggu, 27 Januari 2013

Bangunan - Bangunan unik

1. Kansas City Library – Kansas

 2. The Astra House – Hamburg, Germany

3. Habitat 67 – Montreal, Canada

4. Wonderworks – Florida

5. BASKET BUILDING

6. FOREST SPIRAL

7.  Piano and violin shaped bulding

Sabtu, 26 Januari 2013

Idealnya Pemimpin dalam suatu Organisasi


Pendahuluan

           Pemimpin merupakan kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk memberikan komando atau arahan kepada orang-orang yang telah memberikan kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya.

            Peran pemimpin dalam suatu organisasi secara mikro dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja dan kwalitas kehidupan kerja para bawahan, yang pada akhirnya keberhasilan bawahan ini secara makro akan mempengaruhi tingkat prestasi organisasi. Sebab perilaku organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut.

Namun kenyataanya, dalam memimpin suatu organisasi atau kelompok, seorang pemimpin sering menyalahgunakan kewenangannnya dalam menjalankan suatu organisasi.  Sebagai “decision maker “. Pemimpin cenderung melakukan praktik semena-mena dalam mengambil suatu keputusan. Pengaruh “like and dislike” selalu menjadi ukuran dalam memberdayakan seseorang. Kondisi seperti ini selalu terjadi pada instansi pemerintah yang sarat akan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sehingga banyak bawahan atau staf yang menjadi bermuka dua atau suka mencari perhatian atasannya dalam arti yang “negatif”, yang terpikir olehnya adalah bagaimana “Asal Bapak Senang (ABS)”. Lalu bagaimana sebenarnya tipe pemimpin yang ideal dalam suatu organisasi ?

Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Dalam praktek sehari-hari antara pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Jadi, seorang pimpinan harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya. Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya dapat mengerahkan kemampuan manajerial (Manajerial Skill) maupun kemampuan teknis (Teknical Skill) secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat mempengaruhi seseorang untuk mau melakukan sesuatu yang diinginkannya. Tentunya, hal ini lah yang sering menimbulkan kesan negative dari seorang pemimpin.

Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Menurut Siagian (1994), bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Tipe Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :

1.      Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.

2.      Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

3.      Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4.      Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5.      Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin. 

Ciri-ciri Pemimpin dan Kepemimpinan  Yang Baik

Sebagai seorang pemimpin yang mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang dipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki :

1.      Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.

2.      Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.

3.      Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.

4.      Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.

5.      Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.

6.      Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai organisasi.

7.      Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.

8.      Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.

9.      Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.

10.  Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.

11.  Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.

12.  Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang Penting.

13.  Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

14.  Rasa Kohesi yang tinggi “senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.

15.  Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.

16.  Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.

17.  Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain.

18.  Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.

19.  Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.

20.  Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.


Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi. Untuk itu hubungan vertikal antara  pimpinan dan bawahan dan hubungan horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar kerjasama dapat berjalan dengan baik.

Penutup

Kepemimpinan merupakan bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, namun kepemimpinan tersebut juga dapat diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman yang telah dilaluinya. Sedangkan pemimpin adalah orang yang mendapat kepercayaan  untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab tertentu dalam suatu organisasi atau kelompok. Bagaimana cara seseorang dalam memimpin suatu organisasi tergantung pada tiga factor, yakni: sifat, karakter dan lingkungan disekitarnya. Sebab ke tiga faktor tersebutlah yang sangat dominan dalam menentukan tipe kepemimpinan seseorang. Dalam memajukan suatu organisasi ada beberapa ciri-ciri pemimpin yang baik yang dapat diterapkan oleh seorang pemimpin. Namun yang paling terpenting dalam menjalankan suatu organisasi adalah kemampuaan manajerial yang harus dimilikinya agar bawahan dapat melaksanakan dan mau mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya sebagai bawahan. Dan idealnya seorang pemimpin harus mampu melakukan komunikasi yang efektif antara bawahan dan atasan begitu juga sebaliknya.

Tetapi yang menjadi catatan bagi penulis adalah bahwa tidak semua orang dapat menjadi  pemimpin pada satu organisasi tertentu, karena suatu organisasi membutuhkan karakter serta sifat yang berbeda-beda. Artinya penentuan figur pemimpin yang tepat dalam suatu organisasi, tergantung kepada kebutuhan organisasi itu sendiri. 

Ini Dia Fakta-fakta Mengenai Daerah (Distrik) Gangnam Di Korea Selatan

“Gangnam Style”yang dipopulerkan oleh “PSY” meledak di seluruh dunia. Namun tak banyak yang tahu bahwa kata Gangnam itu sebenarnya merujuk kepada sebuah tempat di Korea Selatan.


Distrik Gangnam yang gemerlap
Dari namanya, Gangnam berarti bagian/daerah selatan sungai. Gangnam sendiri letaknya berdekatan dengan Sungai Han. Daerah ini dikenal sebagai daerah elit di Korea, dan terkenal dengan kehidupan mewahnya.

Selama 24 jam sehari Gangnam tidak pernah tidur

Bisa dikatakan Gangnam adalah tempatnya orang-orang kaya raya, kawasan real estate mewah, dan tempat berbagai perusahaan kelas dunia (Samsung, Hyundai, dan lain-lain) berkantor. Dan disini juga merupakantempat berkantornya manajemen artis-artis K-Pop papan atas yaitu S.M Entertainment (Super Junior, SNSD) dan JYP Entertainment (Wonder Girls, 2PM, Miss A).

Dengan segala kegermalapnnya, Gangnam sering disamakan dengan Beverly Hills di California, Amerika Serikat, dan sama seperti kawasan mewah lain di seluruh dunia, Gangnam tidak pernah tidur. Disini juga merupakan surga belanja barang-barang brand fashion kelas dunia. Semua fashion kelas atas membuka butiknya disini.

                                            di Gangnam banyak bercokol butik fashion kelas atas

Sudah menjadi rahasia umum bahwa warga Korea Selatan terbiasa dengan pembedahan plastik. Apabila Anda juga berniat menjalani bedah plastik, maka di kawasan inilah tempat Anda dapat menemukan dokter-dokter bedah plastik yang terbaik dan amat terampil. Ya, Gangnam merupakan tempat terbaik bagi mereka yang ingin mempermak penampilannya secara radikal.

Dan jika kita mengerti arti lirik lagu “Gangnam Style”, maka Anda akan paham bahwa lagu tersebut sebenarnya merupakan kritik sosial atas kemewahan daerah Gangnam. Seseorang rela tidak makan hanya demi bisa minum kopi di salah satu restoran di Gangnam, karena bisa menjadi bagian dari Gangnam adalah sesuatu yang sensasinya luar biasa

Walaupun demikian, Gangnam tidak melupakan tradisi asli Korea Selatan. Di Gangnam terdapat berbagai tempat budaya dan seni, seperti Musium Kimchi, Horim Art Centre, Korean Art & Culture Complex, Kuil Bongeunsa dan berbagai toko yang menjual benda-benda dan souvenir khas Korea Selatan.


sumber




Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More