Jakarta - Sampai dengan saat ini
masyarakat melihat BUMN masih sangat dipengaruhi oleh berbagai kepentingan.
Indikasinya adalah tidak mulusnya proses pergantian para pemimpin senior hampir
di semua BUMN yang mencerminkan adanya berbagai kepentingan dalam proses
tersebut.
Perubahan top manajemen pada beberapa anak Perusahaan BUMN belum menandakan
adanya perubahan signifikan dalam berbagai proses perubahan tersebut.
Dibutuhkan Strategi atau Struktur Budaya
Dibutuhkan
penyesusaian ke arah strategi atau struktur budaya dan sumber daya manusia yang
lebih luas, difokuskan kepada empat faktor, yaitu:
- Nilai-nilai
dan kualitas organisasi;
- Komunikasi dan
organisasi pembelajaran (learning organization);
- Pengelolaan
sistem sumber daya; dan
- Sistem
informasi yang baik dan benar, termasuk community development, memberikan
motivasi, semangat, inisiatif, dan yang terpenting antusiasme.
Paling tidak kita bisa menyerap
pengertian bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas, diperlukan sesuatu
yang berbeda (different thing). Dititikberatkan pada sistem SDM, serta sentuhan
gaya seni budaya perusahaan (The touch of art and style).
Publik
Publik masih melihat ada
sebagian fungsi yang dijalankan BUMN. Terutama fungsi Public Service Obligation
(PSO) belum berjalan optimal.
Tentu saja, tak semua BUMN yang
tergolong 'menguasai hajat hidup orang banyak'. Sebagian di antaranya bahkan
tidak terkait secara langsung, kecuali dalam pengertian sebagai sumber dana
untuk membiayai kegiatan negara.
Termasuk tentunya untuk
pelaksanaan kewajiban publik. Sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang
banyak, antara lain pangan, perumahan, energi, transportasi, dan jasa pos.
Artinya, pemerintah memiliki sejumlah BUMN yang menjalankan cabang-cabang produksi
tersebut.
Status BUMN yang tidak ditujukan untuk mendapatkan laba adalah perusahaan jawatan (perjan) dan perusahaan umum.Bagaimana dengan PT (Persero) namun melayani public services? Perlu adanya kajian i ndependen serta kebijakan termasuk regulasi, bekerja sama antara eksekutif, Lembaga Swadaya Masyarakat, DPR, untuk hal tersebut. Menjadi Persero secara implisit mensyaratkan perusahaan tersebut harus mendapatkan laba. Di sini, prinsip ekonomi mulai berlaku.
Status BUMN yang tidak ditujukan untuk mendapatkan laba adalah perusahaan jawatan (perjan) dan perusahaan umum.Bagaimana dengan PT (Persero) namun melayani public services? Perlu adanya kajian i ndependen serta kebijakan termasuk regulasi, bekerja sama antara eksekutif, Lembaga Swadaya Masyarakat, DPR, untuk hal tersebut. Menjadi Persero secara implisit mensyaratkan perusahaan tersebut harus mendapatkan laba. Di sini, prinsip ekonomi mulai berlaku.
Konsekuensi logisnya, para
pemimpin BUMN, dalam konteks ini BUMN yang dimaksud adalah 'yang menguasai
hajat hidup orang banyak', berlomba-lomba untuk menjadi 'penerima amanah' yang
dapat diandalkan, profesional, serta berjiwa bisnis. Sebagai indikator keberhasilan
para pemimpin tersebut adalah laba yang semakin meningkat secara signifikan.
Maraknya isu privatisasi semakin mempertegas pandangan ini, bagaimana?
Tentu saja, kita harus
memikirkan bagaimana membiayai PSO, yang artinya akan berdampak kepada keuangan
pemerintah dalam bentuk subsidi.
Artinya dibutuhkan adanya
Undang-Undang Pelayanan Publik yang sesuai dengan perkembangan saat ini, guna
melandasi BUMN mana saja yang memang berfungsi sebagai Pelayan Publik.
Tugas untuk mendapatkan uang
bagi pemerintah inilah yang dibebankan pada BUMN-BUMN yang tidak menguasai
hajat hidup orang banyak. Seperti usaha pertambangan, telekomunikasi (untuk
kasus ini ada yang disebut Universal Service Obligation, USO.
Ini kewajiban seluruh negara
yang bergabung dalam International Telecommunications Unions, ITU). Jadi,
pemerintah hendaknya memberikan kesempatan lebih banyak kepada BUMN untuk
mengelola potensi ekonomi. Terutama yang terkait dengan isi bumi Indonesia.
Akan kurang bijak apabila
berbagai kebutuhan tersebut saling tumpang tindih oleh berbagai kepentingan dan
menjadi gelap mata.
Dikembalikan kepada kepentingan
masyarakat luas. Pengelolaan harus berpikir untuk pemanfaatan sumber daya untuk
jangka panjang. Serta fungsi public relations yang menyampaikan Informasi
Komunikasi secara simultan.
Menyedihkan
Menyedihkan apabila kita
menjadi bangsa gelap mata karena terkikisnya nilai-nilai moral, terhentinya
denyut nurani. Jangan sampai kita mengarah
menjadi sebuah bangsa gelap mata akibat dari berbagai hal yang tumpang tindih
dengan berbagai kepentingan tadi di tubuh BUMN kita.
Salah Satu Solusi
Solusinya lakukan pemetaan
terhadap seluruh BUMN dan segera laksanakan perubahan top manajemen. Bukan hanya di tubuh anak perusahaan melainkan di holding company BUMN tersebut
juga segera dilaksanakan RUPS agar terwujudnya sasaran strategis dengan
mengetahui gap serta dapat membuat keputusan secara efektif.
Akan menjadi lebih baik apabila
tidak menunggu dan baru kemudian memikirkan persyaratan dan ketrampilan yang
dibutuhkan untuk para pemimpin senior serta Dewan Komisaris.
Rencana suksesi yang baik memungkinkan perusahaan menjadi lebih baik serta adanya penyegaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pengelolaan BUMN yang 'Sehat' di Indonesia.
Rencana suksesi yang baik memungkinkan perusahaan menjadi lebih baik serta adanya penyegaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pengelolaan BUMN yang 'Sehat' di Indonesia.
Penulis adalah alumni Magister Hukum UNPAD Bandung
Yusuf Senopati Riyanto
3 komentar:
BUMN sampai saat ini,belum banyak hal positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat. BUMN monopoli,dimana peran kerakyatanya?. Buskas. Jakarta Timur.
Bang Yusuf saya sependapat,dengan belum optimalnya Badan Usaha Milik Negara,apalagi yang monopoli,maka dimana Pasal 33 UUD 45. Rani,Jl.Dr.Cipto..Medan.
Suf,menteri BUMNnya harus diganti.sodiq.muara karang.
Posting Komentar