JAKARTA. Nasib harga saham PT
Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) memang tak semujur teman seangkatannya.
Semenjak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga BSSR dihargai lebih
rendah dari harga perdana Rp 1.950 per saham. Kemarin (23/11), harga saham BSSR
tutup di Rp 1.920 per saham, lebih rendah dari 0,15% dari harga perdana. Saham
BSSR bahkan pernah berada di Rp 1.830.
Sejatinya, Baramulti tidak
memulai bisnis di bidang pertambangan. Baramulti di tahun 1988 bergerak di
bidang perdagangan batubara. Baramulti baru masuk di bisnis pertambangan
batubara di 1990. Perusahaan ini didirikan oleh Athanasius Tossin Suharya yang
sebelum initial public offering memegang 92,5%. Pasca IPO, kepemilikan saham
Suharya berkurang jadi 83,3%. Sementara, masyarakat memegang 10%. Sisanya
dipegang Henry Angkasa dan Stephen Ignatius Suharya.
0 komentar:
Posting Komentar