Beberapa kalimat mutiara dari Bung karno putra sang fajar :
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
jasa dan meneruskan perjuangan para pahlawannya” (Pidato Hari Pahlawan 10
November 1961).
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
(Bung Karno).
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya
sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato
HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita
masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali” (Pidato HUT
Proklamasi, 1949 Soekarno).
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta!
Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada
masa yang akan dating” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita
kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak
luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah
Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya
seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai
ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu,
maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung
Karno).
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa
dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan
kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,
tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri “ (Bung
Karno).
"Aku Lebih suka lukisan Samodra yang
bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem
tentrem, Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung
Karno).
“Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu
dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah
tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun” (Bung Karno).
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu
golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik
sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke! “ (Bung Karno).
“Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi
gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang
dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe” ( Bung Karno)
0 komentar:
Posting Komentar