REPUBLIKA.CO.ID, SAKAI -- Siapa sangka, salah satu makanan
khas orang Indonesia yakni pisang goreng dan tempe goreng juga jadi favorit
orang-orang Jepang.
Buktinya,
hanya dalam sekejap ketika dihidangkan, dua makanan itu ludes dibelli
orang-orang Jepang. Bahkan di antara para pembelli itu malah langsung
menyantapnya sebelum membayar.
Ihwal gandrungnya orang Jepang menyantap dua jenis camilan itu terjadi saat berlangsungnya pesta seni Aseanweek di Kota Sakai belum lama ini.
Ihwal gandrungnya orang Jepang menyantap dua jenis camilan itu terjadi saat berlangsungnya pesta seni Aseanweek di Kota Sakai belum lama ini.
Adalah
Bali Cafe Lagoon, salah satu stand makanan yang turut berpartisipasi di acara
tersebut. Untuk seporsi goreng tempe isi empat, dihargai 300 Yen, harga sama
juga berlaku bagi seporsi goreng pisang.
Uniknya, juru masak yang ada di stand itu semuanya berasal dari Bali. "Ya mereka memang suka makan tempe mas," ujar Made, salah seorang juru masak yang mengaku sudah tinggal di Jepang ini.
Namanya juga makanan khas Indonesia, tempe goreng yang diracik dengan bumbu ala Bali itu sengaja didatangkan dari Indonesia. Kecuali pisang, mudah didapat di beberapa daerah di Jepang.
Menyantap pisang goreng dan tempe goreng yang hangat sangat pas dengan suhu udara di Sakai yang mulai dingin. Pada pertengahan bulan November, suhu udara di negeri Sakura mulai turun dari 17 derajat selsius menjadi 11 derajat selsius.
Jadi tunggu apalagi, sama seperti beberapa pembeli lainnya, mereka langsung menyantap gorengan tempe dan pisang yang masih agak panas. Nyam-nyam...
Uniknya, juru masak yang ada di stand itu semuanya berasal dari Bali. "Ya mereka memang suka makan tempe mas," ujar Made, salah seorang juru masak yang mengaku sudah tinggal di Jepang ini.
Namanya juga makanan khas Indonesia, tempe goreng yang diracik dengan bumbu ala Bali itu sengaja didatangkan dari Indonesia. Kecuali pisang, mudah didapat di beberapa daerah di Jepang.
Menyantap pisang goreng dan tempe goreng yang hangat sangat pas dengan suhu udara di Sakai yang mulai dingin. Pada pertengahan bulan November, suhu udara di negeri Sakura mulai turun dari 17 derajat selsius menjadi 11 derajat selsius.
Jadi tunggu apalagi, sama seperti beberapa pembeli lainnya, mereka langsung menyantap gorengan tempe dan pisang yang masih agak panas. Nyam-nyam...
0 komentar:
Posting Komentar