Selasa, 17 Juli 2012

Jembatan Tengku Agung Sltanah Latifah di Ibu Kota Kabupaten Siak Provinsi Riau



 "Jembatan Tengku Agung Latifah"

Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di Ibu Kota Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang membentang diatas Sungai Siak. Jembatan yang didesain hingga usia lebih dari 100 tahun ini dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB, memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Kedepan dua menara tersebut nantinya akan menjadi “Point Value” di sektor wisata karena akan dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Kota Siak yang dilintasi sungai.

Pembangunan Jembatan Siak dimulai sejak 27 Desember 2002 dengan biaya mencapai Rp. 277 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak. Jembatan yang diresmikan oleh Presiden SBY, Gubernur Riau Rusli Zainal, dan Bupati Siak Arwin AS ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Pengaruh jembatan ini sangat besar terhadap perkembangan Kabupaten Siak, baik dari segi ekonomi maupun dari segi wisata. Jembatan Sultanah Latifah ini kian memperkuat Siak sebagai daerah kunjungan wisata Riau karena selain Istana Kesultanan Siak jembatan ini juga banyak dikunjungi para wisatawan.

Mengingat wilayah Kabupaten Siak ini dibelah oleh sungai besar, maka keberadaan jembatan sangatlah berpengaruh bagi perkembangan kabupaten ini. Dan sejak Jembatan Sultanah Agung Latifah difungsikan jalur akses dari Siak menuju Pekanbaru maupun sebaliknya menjadi mudah, kita tidak perlu lagi menggunakan kapal ferry penyeberangan jika ingin melihat obyek-obyek wisata di sana. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di Indonesia.

Cerita dikit:
Dulu sebelum adannya jembatan siak ini, untuk mennyebrang dari siak ke kecamatan mempura memakai sampan tradisional gambar di bawah ini :















dari saya kecil sampai sekarang sampan ini masih ada, tapi tidak sebannyak masa dulu, semakin berkembangnya siak maka masuk lah kapal ferry pertama di siak, Gambar di bawah:













dulu semasa saya sekolah di sekolah menengah kejuruan yang hannya ada di seberang sungai. maka saya naik kapal ferry, kapal ferry ini bannyak kisah senang dan sedihnya, senang nya dapat berkumpul sama teman2 yang pergi sekolah, berebutan masuk dalam kapal ferry dan bannyak lagi kisah senangnya, kisah sedihnya saya harus bangun pagi - pagi untuk dapat pennyebrangan pertama kapal ferry, soal nya klu kita dapat pennyebrangan ke 2 tau 3 maka pasti akan telat masuk sekolah, untuk masuk kapal ferry pennyebrangan pertama adalah suatu perjuangan, pernah ada orang yang tergelincir dan masuk ke sungai sama motor2nya di karenakan bannyak orang yang berebutan untuk masuk dan jembatan nya licin, dan bannyak lagi kisah - kisah sedihnya walaupun begitu saya bahagia dan saya kangen masa - masa dulu. tapi sekarang alhamdulillah sudah ada Jembatan Tengku Agung Latifah yang menurut saya jembatan termegah di indonesia dan di asia.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More